Kampus ITS, ITS News – Menyikapi mewabahnya virus Corona Virus Disease 19 (Covid-19), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebarannya. Kali ini, ITS membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani Corona di lingkungan kampus.
Satgas bentukan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan ITS dalam menghadapi bahaya Covid-19.
Ketua Tim Satgas Covid-19 ITS Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD menerangkan, satgas ini dibentuk untuk menyiapkan dan menyiagakan ITS dalam menghadapi Corona. Menurutnya, satgas akan berperan sebagai edukator bagi sivitas akademika dan masyarakat serta menciptakan lingkungan ITS yang anti terhadap penyebaran Corona.
Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini melanjutkan, ITS sangat meminimalisasi potensi penyebaran Corona di lingkungan kampus. Jika di kemudian hari ada orang yang diperkirakan telah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dan menunjukkan gejala virus tersebut (suspect) di lingkungan institut, maka tim satgas ini akan segera menangani orang tersebut. “Sehingga penyebaran virus (Corona) tidak menjadi lebih parah,” tandasnya penuh harap.
Mengingat virus ini sangat mengancam keselamatan, lanjut Adjie, ITS sangat serius dalam melakukan antisipasi penyebaran virus dan memperlambatnya. Bahkan, Kepala Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS ini optimistis bahwa ITS dapat menjadikan lingkungannya steril dari tanda-tanda Covid-19.
Sejauh ini, ahli Manajemen Risiko ini mengatakan, selain membentuk satgas, ITS juga telah menyiapkan layanan terpadu untuk menghadapi Corona. Di antaranya ialah Medical Center ITS yang telah siaga, sejak 16 Maret lalu, untuk memberikan tindakan pertama bagi sivitas akademikanya yang memiliki gejala terkait. “Karena concern (perhatian, red) utama kami ialah menangani internal seperti dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta mahasiswanya,” tuturnya.
Selanjutnya, jika sivitas akademika ITS hendak memastikan kondisi fisiknya atau bahkan merasa pernah bersinggungan dengan suspect, prosedurnya terbilang cukup sederhana. Sivitas akademika dapat menghubungi nomor telepon 031-5927547 atau 031-5925405 untuk menyampaikan keluhan kesehatannya dan membuat janji melalui gawai jika perlu pemeriksaan langsung. Setelah membuat janji, tubuhnya dapat diperiksakan di Medical Center ITS. Jika gejala menjurus ke Corona, petugas medis terkait akan memberikan rujukan agar pasien dapat langsung ditindak di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Diungkapkan Adjie, ITS telah resmi menjalin kerja sama khusus dengan RSUA dalam menangani wabah ini. Selain menindak pasien positif Corona, tim satgas ini juga mensterilkan lingkungan kampus. Mulai ruang kuliah, laboratorium, hingga kantor administrasi di lingkungan ITS akan disterilkan sesuai urgensi masing-masing. “Bahkan jika memungkinkan, kawasan sekitar kampus pun juga akan kami tangani,” sebut lelaki berkacamata ini.
Tidak hanya itu, imbuhnya, masyarakat dan sivitas akademika yang ingin mengenal Covid-19 lebih dalam dapat langsung menghubungi layanan Hotline 081132203333. Di sana, terdapat petugas tim satgas yang siap siaga untuk menjawab ragam pertanyaan seputar Corona. Selain itu, telah tersedia juga laman resmi untuk mengikuti perkembangan Covid-19 di ITS, yakni https://www.its.ac.id/id/covid19-its/.
Tim satgas telah menyiapkan sistemnya hingga dapat diikuti dengan mudah. Sivitas akademika hanya perlu mengikuti prosedur yang tertera dan lebih menahan diri dalam menghadapi penyebaran Covid-19 ini. Karakteristik virus yang masih diteliti ilmuwan ini juga tersedia dengan jelas di laman tersebut.
Menurut Adjie, terdapat delapan langkah yang ditekankan tim satgas ketika menghadapi Corona. Pertama, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan-Nya di masa krisis ini. Selanjutnya, anjuran tetap belajar dan bekerja di rumah. Menurut lelaki yang juga ahli Perencanaan Sosial ini, hal tersebut termasuk langkah tepat dalam masa karantina mandiri dan membatasi interaksi fisik.
Ketiga, terdapat ajakan untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing) dengan jarak terdekat ialah 1,5 meter. Keempat, ada seruan mengonsumsi makanan bergizi yang mampu meningkatkan imunitas. Selain itu pula, kelima, penting untuk menjaga fisik agar higienis dengan rutin mencuci tangan dan wajah dengan bersih.
Keenam, ditekankan lulusan RMIT University ini untuk tidak melakukan mudik atau liburan sedikit pun. Belajar dari banyak negara tetangga yang mengabaikan soal ini sampai akhirnya sudah terlanjur fatal akibatnya. Setelah itu, pertemuan apapun, khususnya dalam skala besar, juga harus dibatalkan hingga setidaknya kurun waktu 14 hari rampung. Terakhir, Satgas Covid-19 juga melarang sivitas akademika untuk mengunjungi kerumunan massa seperti kafe, pusat perbelanjaan, dan semacamnya.
Langkah-langkah di atas merupakan fokus utama tim satgas dalam memproteksi lingkungan kampus dan melindungi sivitas akademika ITS. Karena penyebaran virus ini mudah dan cepat.
Meskipun sudah menjaga jarak saja, tetap memiliki potensi tertular Corona. Oleh karena itu, Adjie berpesan agar setiap insan melakukan kesadaran karantina mandiri agar virus ini dapat tereliminasi dengan sendirinya. (dik/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di bidang konstruksi bangunan. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Masih dalam rangkaian kegiatan Czech – Indo Friendship Exhibition 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Isu sosial dan lingkungan kini semakin marak disuarakan dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat sebagai
Kampus ITS, ITS News — Salah satu alumnus Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Lucia Karina mengharumkan nama