ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
19 Maret 2020, 19:03

Waspadai Corona, Ini Saran Dokter Bhayu dari ITS

Oleh : itssin | | Source : ITS Online

Kepala Medical Center ITS, dr Adji Bhayu Kurniadi.

Kampus ITS, ITS News — Tingginya angka penyebaran Covid-19 (novel coronavirus) atau yang sering disebut ‘virus Corona’ di Indonesia, seharusnya menjadi perhatian khusus masyarakat. Menghadapi kondisi ini, dr Adji Bhayu Kurniadi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan beberapa tips guna meminimalisir risiko paparan virus Corona terhadap individu maupun terhadap lingkungan sekitar.

Dokter yang menjabat sebagai Kepala Medical Center ITS ini menjelaskan, Infeksi virus Corona memang menunjukkan beberapa gejala yang mirip dengan gejala flu seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. “Namun yang membuatnya parah, penderita juga mengalami gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada,” terangnya.

Pria yang Akrab disapa Bhayu ini juga menyampaikan, virus Corona memiliki masa inkubasi selama 14 hari. Artinya gejala terinfeksi virus tersebut baru bisa dirasakan oleh pasien setelah 14 hari terpapar virus yang disinyalir berasal dari Wuhan, China ini. “ Karenanya, setiap individu harus mempersiapkan pencegahan dan menjaga imunitas tubuh agar tubuh secara mandiri mampu melawan virus tersebut,” paparnya.

Lanjut Bhayu, wabah pandemi virus Corona bukan suatu hal yang harus dihadapi dengan panik. Dengan menjaga imunitas tubuh melalui konsumsi lebih banyak makanan bergizi dan mengurangi makanan-makanan yang kurang menyehatkan, akibat buruk dari komplikasi yang disebabkan oleh virus Corona tentu sangat bisa untuk dihindari.

“Telur, tahu, tempe, sayur, ikan laut, madu, vitamin c, semua itu akan membantu peningkatan imunitas tubuh terutama susu dan air putih,“ jelasnya.

Kepala Medical Center ITS, dr Adji Bhayu Kurniadi ketika diwawancarai kru ITS Online.

Kemudian, Bhayu juga menerangkan bahwa mencuci tangan adalah salah satu bentuk antisipasi yang baik guna mengurangi penyebaran virus Corona. Ia lebih menyarankan mencuci tangan secara langsung dengan sabun daripada menggunakan hand sanitizer. “Hand sanitizer memang bisa saja membunuh bakteri dan virus, tapi kebersihannya tidak bisa mengalahkan cuci tangan menggunakan sabun,” ungkapnya ketika ditemui ITS Online.

Melanjutkan pembicaraannya, Bhayu menyampaikan bahwa mencuci tangan tidak sesederhana yang sebagian banyak orang lakukan. Jika ingin mendapatkan keberhasilan yang maksimal, kita harus mengikuti panduan mencuci tangan yang benar. “Cuci tangan minimal 30 detik mulai dari sela-sela jari, telapak tangan, punggung tangan, hingga sela-sela kuku,” ujarnya sambil mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Selain mencuci tangan, ia menyarankan agar masyarakat lebih menjaga kebersihan ruangan. Dengan membuang sampah pada tempatnya, dan tidak menumpuk barang kotor hingga beberapa hari. “Jika perlu, baik juga untuk menyemprotkan disinfektan atau alkohol 80 persen pada benda-benda di ruangan,” tutur pria kelahiran Jember ini.

Selain itu, ia juga mengimbau untuk menghindari pertemuan dengan massa yang besar, karena berpotensi terjadi persebaran virus Corona. “Dalam massa yang besar, kita tidak tau adakah yang membawa virus atau tidak, karenanya sebaiknya menghindari tempat-tempat  yang ramai khususnya di kondisi yang sedang rawan ini,” terangnya.

Kedepannya, Bhayu berharap mahasiswi dan seluruh tenaga akademisi dapat berpartisipasi dalam mengantisipasi persebaran virus Corona ini. Karena langkah kecil jika dilakukan bersama-sama dapat membawa perubahan yang besar. “Yang terpenting, jaga kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh, serta ikuti arahan-arahan dari pemerintah dan pimpinan instansi,” pungkasnya dengan tegas. (sin/rur)

Berita Terkait