Kampus ITS, ITS News – Dengan luas wilayah laut mencapai 2,3 juta kilometer persegi, kekayaan laut Indonesia sangatlah besar. Apabila dikelola dengan benar, Indonesia dapat mandiri dalam memproduksi ikan laut tanpa perlu mengimpor dari negara lain. Melihat hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Alfian Bimanjaya mencoba membuat terobosan baru bernama Sistem Informasi Potensi Perikanan (SIRIPIKAN) pada kompetisi bertaraf internasional Esri Young Scholars Award 2020 pada Selasa, (24/03) lalu.
Mahasiswa yang akrab disapa Alfian ini berhasil menggaet dua prestasi sekaligus. Ia berhasil keluar sebagai juara dua sekaligus juara favorit diantara para finalis. Alfian mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memerlukan teknologi untuk dapat meningkatkan hasil produksi perikanan. “SIRIPIKAN adalah salah satu terobosan untuk mengatasi permasalahan ini,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Geomatika ITS ini.
SIRIPIKAN dibuat dengan tujuan utama untuk memberikan Informasi geospasial tentang potensi perikanan sebagai upaya dalam meningkatkan efektivitas kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan distribusi ikan. Selain itu, SIRIPIKAN juga hadir dengan memberikan beberapa fitur analisis spasial seperti analisis kedekatan, pencari arah, rute, dan waktu tempuh yang masih jarang disediakan oleh aplikasi sejenis lainnya saat ini.
Dalam pembuatan SIRIPIKAN, Alfian memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, khususnya citra satelit Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) untuk menentukan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI). Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) juga digunakan untuk menganalisis dan menyajikan informasi geospasial pada sebaran ZPPI.
“Selain menyediakan informasi tentang sebaran ZPPI, SIRIPIKAN juga memiliki tiga fitur analisis spasial lainnya, yaitu Proximity Analysis Tool, Direction Analysis Tool, dan Route Analysis Tool,” papar mahasiswa asal Lamongan ini.
Proximity Analysis Tool digunakan untuk membantu nelayan menemukan ZPPI dalam radius tertentu. Selanjutnya, Direction Analysis Tool berfungsi untuk membantu nelayan dalam memperkirakan jarak dan arah menuju lokasi ZPPI. Terakhir, Route Analysis Tool yang berfungsi membantu distributor ikan dalam menentukan rute terbaik dengan jarak dan waktu tempuh yang paling efektif dalam mendistribusikan ikan kepada masyarakat sebagai konsumen ikan.
Alfian menjelaskan, dari fitur-fitur yang dimiliki, penggunaan SIRIPIKAN tidak hanya terbatas untuk nelayan saja sebagai penyuplai ikan tangkap, tetapi juga bisa digunakan oleh distributor maupun pedagang ikan. Masyarakat sebagai konsumen ikan juga bisa menggunakan teknologi ini, begitu juga dengan pemerintah sebagai pihak yang mengambil kebijakan.
Lebih lanjut, sebenarnya SIRIPIKAN terbagi menjadi dua bagian, yaitu toolbox dan aplikasi website. “Untuk SIRIPIKAN toolbox sendiri sudah saya kerjakan sejak tahun lalu, sedangkan untuk aplikasi websitenya masih saya kerjakan dalam waktu dua sampai tiga minggu kedepan,” terang mahasiswa yang genap berumur 20 tahun ini.
Kedepannya, SIRIPIKAN masih memerlukan banyak pengembangan, terutama dalam hal pembaruan data. Saat ini informasi ZPPI masih tersedia periodik secara bulanan. “Rencana saya kedepan adalah bisa menyediakan informasi ZPPI untuk setiap minggu, bahkan diperbaharui setiap hari,” tambah Alfian.
Peningkatan juga diperlukan dari segi wilayah cakupannya karena saat ini hanya bisa mencakup wilayah Jawa Timur saja. Untuk bisa meliputi seluruh wilayah di Indonesia, butuh ruang penyimpanan yang cukup besar agar bisa menampung data citra satelit yang mana merupakan data utama dalam pembuatan ZPPI.
Alfian bersyukur, dengan bantuan dan saran dari teman-teman mahasiswa perikanan dan kelautan serta dosen-dosen Teknik Geomatika ITS, inovasi SIRIPIKAN dapat diwujudkan. Harapannya, aplikasi ini dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat. “Pemerintah juga dapat memberikan perhatian lebih terhadap aplikasi ini sehingga dapat membantu pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya. (meg/lut)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan