Kampus ITS, ITS News – Adanya bencana nasional nonalam Covid-19 mengakibatkan kebutuhan medis Alat Pelindung Diri (APD) melonjak tajam. Membantu hal itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah berhasil memproduksi 70 ribu lebih face shield, di mana 33 ribu di antaranya telah berhasil terdistribusi kepada 13 provinsi di seluruh Indonesia.
Ketiga belas provinsi tersebut meliputi Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Bali, dan Aceh.
Kepala Laboratorium Integrated Digital Design Departemen Desain Produk ITS, Djoko Kuswanto ST mengungkapkan, jika prioritas utama pendistribusian face shield adalah ke puskesmas atau rumah sakit baik milik pemerintah atau swasta yang telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Selebihnya, petugas lapangan, kepolisian, klinik, apotek, atau petugas yang rentan terkena penularan Covid-19 juga menjadi sasaran distribusi face shield ITS.
Khusus untuk rumah sakit atau puskesmas, ITS membagikan face shield secara gratis. Sedangkan bagi pihak-pihak yang lain, bisa mendapatkan face shield ITS dengan memberikan donasi yang juga akan digunakan untuk memproduksi face shield selanjutnya. Selain itu, ITS juga membuka donasi khusus untuk pembuatan face shield melalui laman kitabisa.com/itsfaceshieldpeduli.
ITS sangat terbuka bila terdapat pihak yang membutuhkan face shield produksi ITS untuk kepentingan darurat. ”Bagi pihak yang memerlukan bisa langsung menghubungi saya dan disertai surat resmi dari pihak terkait,” tutur Djoko.
Dosen Desain Produk ini juga mengungkapkan, jika saat ini ITS dapat memproduksi sekitar lima sampai enam ribu face shield setiap harinya. Dalam proses produksi, ITS juga bekerja sama dengan Asosiasi Printridi Indonesia. Sedangkan dalam proses perakitan dan pendistribusian juga dibantu oleh relawan-relawan yang terdiri dari mahasiswa, alumni, maupun masyarakat.
Diungkapkan oleh Djoko, ke depannya, ITS membatasi produksi sebanyak 130 ribu face shield saja. Selanjutnya, ITS hanya akan mengelola proses pendistribusiannya, sementara proses produksinya harapannya bisa dilakukan di luar ITS.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD mengakui jika berbagai inovasi tetap muncul dari para periset ITS meski dalam masa kampus yang lockdown. Hal ini menunjukkan kepedulian ITS sebagai salah satu institusi sains dan teknologi terbaik untuk dapat hadir memberi solusi dengan adanya masalah nyata yang sedang dihadapi semua orang.
Salah satunya ada face shield yang sangat dibutuhkan oleh tim medis di seluruh Indonesia. ITS tentunya sangat bangga dengan apa yang dilakukan Djoko Kuswanto beserta semua pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya. Apa yang dilakukan juga telah menginspirasi banyak pihak, hingga saat ini sudah banyak pihak yang membuat face shield untuk tim medis. “Semoga dengan semakin banyaknya produsen face shield menjadikan kebutuhan nasional yang sangat banyak bisa segera tercukupi,” pungkasnya. (sof/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh