Kampus ITS, ITS News – Upaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam mengusung kampus menuju persaingan global di kancah dunia bukan main-main. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, ITS dinyatakan berhasil meraih peringkat pertama sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia pada bidang Computer and Science versi Times Higher Education (THE) World University Rankings 2020.
THE sendiri merupakan lembaga kredibel penyaji data kinerja universitas di kancah internasional yang bekerja sama dengan Quacquarelli Symonds (QS). THE, menurut The Globe and Mail, merupakan salah satu World University Rankings (WUR) yang bisa dibilang paling berpengaruh yang diadakan setiap tahunnya.
Berdasarkan pemeringkatan tahun ini, ITS berhasil mencapai posisi di peringkat 401-500 besar dunia, naik dari peringkat tahun lalu yang menunjukkan ITS berada pada posisi 501-600 besar dunia. Dalam proses pemeringkatan di bidang Computer Science ini, THE melihat perguruan tinggi setidaknya dari lima aspek penilaian, yaitu Citations, Industry Income, International Outlook, Research, dan Teaching.
Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT, Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS memaparkan, produktivitas riset dosen dan mahasiswa menjadi kiat yang selama ini digalakkan. “Volume, pendapatan, dan reputasi adalah sub-sub pemeringkatan pada aspek penelitian, yang mana di tahun ini ITS mencapai nilai di angka 14,4 poin,” terangnya.
Setelah berhasil menyalip perguruan tinggi yang menjadi pesaing beratnya tahun lalu, ITS tak lantas kemudian mengistirahatkan diri dari medan pertempuran. “Transfer pengetahuan dan pendapatan industri justru harus semakin digenjot,” ucap dosen yang akrab disapa Ketut ini.
Menurut Ketut, menjadi nomor satu memang menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Namun, untuk mempertahankannya tentu akan menjadikan ITS semakin tertantang. “Akan semakin banyak perguruan tinggi yang mungkin merasa tertinggal, mengejar dengan giat posisi di pemeringkatan World Class University ini,” imbuhnya mengingatkan.
Ketut mengatakan akan terus mendukung program-program internasionalisasi, meski kini telah berhasil merebut predikat peringkat satu di bidang Computer Science dari Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, di tengah pandemi saat ini justru akan membuka peluang kerja sama, publikasi, dan supervisi dengan universitas ternama dunia lebih mudah melalui daring.
“Sebagai bentuk pertahanan, saat ini kami telah memulai memberikan penawaran kerja sama untuk beberapa topik penelitian dengan peneliti asal Northeastern University, Boston dan Shibaura Institute of Technology, Jepang,” ungkapnya. Selain itu, enam dosen dari fakultasnya juga terlibat dalam MIT Indonesia Research Alliance (MIRA) yang berpartner dengan MIT, Amerika Serikat, universitas peringkat satu dunia.
Melihat nilai pada aspek industry income dan international outlook, masing-masing telah mencapai 50,9 dan 37,7 poin. “Apabila program seperti International Undergraduate Program (IUP) dan kunjungan riset internasional terus didukung, tentu akan memberikan dongkrakan nilai lebih untuk ITS,” ujar dosen Teknik Komputer ini.
Ketut berharap, naik dan memuncaknya peringkat di bidang Computer Science di kancah dunia ini dapat memotivasi kinerja riset di lingkungan ITS. “Di samping itu, tentu menjadi harapan kita bersama agar bukan hanya di bidang Computer Science ITS mampu menduduki peringkat satu,” pungkasnya. (qaf/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Urgensitas isu perubahan iklim memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor, salah satunya akademisi. Berkontribusi dalam upaya
Kampus ITS, ITS News — Dukung pengembangan komoditas jagung, tim penelitian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sosialisasikan sistem informasi
Kampus ITS, ITS News — Pemenuhan aspek transportasi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan kota baru seperti
Kampus ITS, ITS News — Himpunan Mahasiswa Diploma Sipil (HMDS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Diploma Civil