Kampus ITS, ITS News – Banyaknya material bekas pasien Covid-19 dan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis yang sudah tak terpakai tidak bisa dibuang begitu saja, harus melalui sterilisasi terlebih dahulu. Berangkat dari hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meluncurkan versi terbaru dari Robot Medical Assistant ITS – Airlangga (RAISA) yang dilengkapi alat penyemprot disinfektan di Gedung Pusat Robotika ITS, Rabu (3/6).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng memaparkan bahwa saat ini pada protokol rumah sakit penggunaan APD ada jangka waktunya, sehingga apabila keluar ruangan saja harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal ini agar bisa mengurangi tugas tenaga medis dan meminimalisasi terpaparnya virus yang menempel pada APD. “Tenaga medis tugasnya sudah banyak, maka dari itu RAISA hadir untuk meringankan beban mereka,” ujarnya.
Menurut Ashari, hadirnya RAISA versi disinfektan ini atas permintaan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). Dengan dua robot sebelumnya yang sudah bekerja di RSUA, pemasangan alat disinfektan pada versi ketiga ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan kamar pasien dan lorong-lorong rumah sakit.
Salah satu tim peneliti RAISA, Rudy Dikairono ST MT mengungkapkan, masih dengan spesifikasi yang sama, robot ini yang sebelumnya basic service untuk melayani pasien, diganti dengan penambahan alat penyemprot disinfektan. Selain itu, RAISA sudah berbahan stainless steel yang dipastikan juga tahan air. “Dengan selang dan alat penyemprot yang fleksibel, tidak hanya menyemprot bagian depan, namun bisa ke samping ke bawah maupun ke belakang,” paparnya.
Rudy juga menerangkan, penyemprotan disinfektan oleh RAISA dapat dikendalikan jarak jauh melalui remote control. Tim juga sedang mengembangkan sistem semi autonomous yang akan bisa diterapkan apabila pada lantai diberikan sensor tertentu seperti lintasan yang ditempelkan ke lantai, sehingga robot dapat secara otomatis tahu ke kamar mana ia akan berjalan. “Nantinya, robot ini akan bisa melayani setiap ruangan satu robot, dan dapat berpindah antara satu kamar ke kamar yang lainnya,” beber dosen Teknik Elektro ITS ini.
Sementara itu, Ashari memaparkan kembali, pengembangan RAISA ini dilakukan karena sesuai dengan permintaan kondisi yang ada di RSUA. Rumah sakit saat ini sudah bergerak cepat dan kebutuhan teknologi ada untuk mempermudah tugas para petugas medis.
“RAISA ini kami harapkan produksinya bisa sampai ke rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia dan membantu meringankan beban pahlawan medis yang saat ini sedang berjuang,” tutup guru besar Teknik Elektro ITS ini. (zar/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember