Kampus ITS, ITS News – Dunia bisnis senantiasa berkembang, termasuk di sektor pendidikan juga harus berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman. Untuk itu, Departemen Manajemen Teknologi (MT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan dua program studi baru yaitu bidang keahlian Manajemen Desain Inovasi (program magister) dan program Doktor Manajemen Teknologi melalui Open House MT ITS yang dilaksanakan secara daring, Kamis (4/6) malam.
Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD, Kepala Departemen Manajemen Teknologi ITS, mengungkapkan bahwa Departemen MT ITS terus berupaya dalam mengembangkan program studinya agar terus relevan dengan kebutuhan industri. Hal itu terbukti dengan adanya peluncuran bidang keahlian yaitu Supply Chain Management dan Business Analytics pada 2018.
“Pengembangan itu kemudian disusul dengan menambah satu lagi bidang keahlian yang menurut saya juga sangat relevan dengan kebutuhan industri yaitu Manajemen Desain Inovasi, pada tahun ini,” terangnya.
Tidak berhenti di program magister, dosen yang kerap disapa Nyoman ini menjelaskan bahwa ada banyak sekali tuntutan dunia kerja yang membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan alasan tersebut, MT ITS memulai adanya program doktor.
Dipaparkan Nyoman, ada perbedaan mendasar antara program Doktor Manajemen Teknologi ITS dengan program doktor konvensional yang telah dimiliki ITS yang selama ini lebih menitikberatkan pada pengembangan sisi keilmuan. “Kami mengikuti model yang di luar negeri disebut Doctor of Business Administration yang memang ditawarkan untuk menjadi jembatan yang baik antara pengembangan keilmuan dengan tuntutan dunia praktis,” tutur laki-laki berkacamata ini.
Perbedaan tersebut, menurut Nyoman, telah disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa MT ITS yang memang berbeda dengan departemen lain di ITS karena hampir semua mahasiswanya telah bekerja sebagai pekerja profesional. Pendekatan proses pembelajarannya tentu tidak akan sama. “Kompleksitasnya jauh lebih tinggi karena kita lebih menghadapi individu-individu dengan variasi kondisi yang berbeda,” ujarnya.
Selaras dengan Nyoman, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng turut membenarkan bahwa karakteristik program doktor MT ITS ini lebih menekankan pada penyelesaian masalah praktis yang kompleks di suatu kasus industri dengan landasan keilmuan. Berbeda dengan program studi (prodi) lain yang tesis atau disertasinya lebih banyak membahas dalam pengembangan ilmu serta mencari invensi-invensi atau penemuan baru.
Meskipun pendekatannya berbeda, guru besar asal Sidoarjo ini melihat adanya kontribusi dari MT ITS.
Kontribusi yang pertama adalah membantu meningkatkan persentase mahasiswa yang bekerja. Yang kedua, peserta dari MT ITS ini adalah pekerja profesional yang mana nanti setelah lulus akan memiliki ikatan profesional yang menjadi modal baik dalam bidang networking.
“Meskipun sistem pembelajaran ataupun topiknya berbeda dengan prodi lain, kami tetap mengharapkan ada kontribusi di sisi akademik khususnya di program doktornya nanti seperti publikasi atau inovasi dalam rangka memenuhi reputasi ITS baik di mata nasional maupun internasional,” harapnya sekaligus meresmikan peluncuran kedua prodi baru di MT ITS ini.
Selain peluncuran dua prodi baru, acara Open House ini juga menggelar Talk Show yang bertajuk Sukses Kuliah Sambil Bekerja dan menghadirkan tiga alumni MT ITS sebagai narasumber. Topik tersebut diangkat dengan tujuan dapat memotivasi mahasiswa yang saat ini sedang menjalani pendidikan pascasarjana atau yang ada niatan melanjutkan studi ke program pascasarjana dengan status sebagai pekerja profesional.
Hal itu mengingat mahasiswa yang ada di program ini harus membagi waktu dengan baik antara pekerjaan, perkuliahan, dan riset. Begitu juga dengan motivasi agar bisa lulus tepat waktu.
Disimpulkan oleh Reny Nadlifatin sebagai moderator, ada beberapa kunci utama dalam menyelesaikan studi pascasarjana di MT ITS. Kunci utama tersebut antara lain dibutuhkannya komitmen yang kuat, totalitas serta keseriusan dalam menjalani keputusan yang sudah diambil, disiplin dan konsistensi dalam membagi dan mengalokasi waktu antara pekerjaan dan kuliah, serta adanya sinergi atau kolaborasi dengan dosen atau dengan sesama mahasiswa untuk meningkatkan semangat dan motivasi. “Tak lupa, hubungan dengan Tuhan dalam aspek spiritual juga perlu diperkuat,” simpulnya. (ra/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukir prestasi dengan menempati posisi ke-77 dunia dan peringkat