ITS News

Senin, 18 November 2024
28 Juni 2020, 13:06

Teknik Mesin ITS Dorong Kolaborasi Riset dan Program Internasional Mahasiswa

Oleh : itsmeg | | Source : ITS Online

Latifah Nurahmi PhD, Kepala Laboratorium Rekayasa Sistem dan Kontrol Departemen Teknik Mesin ITS, saat membawakan materi.

Kampus ITS, ITS News — Dalam usahanya menghasilkan lulusan berkualitas internasional, Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menggencarkan berbagai kolaborasi riset dengan universitas ternama di luar negeri sekaligus mendorong mahasiswanya untuk mengikuti program internasional. Hal itu disampaikan melalui kegiatan open talk bertajuk Program Internasional Mesin ITS yang diadakan pada Jumat, (26/6) lalu.

Latifah Nurahmi PhD, Kepala Laboratorium Rekayasa Sistem dan Kontrol Teknik Mesin ITS, menyampaikan bahwa Teknik Mesin ITS sudah cukup lama melakukan kerja sama dengan berbagai universitas khususnya dalam penelitian akademik. “Penelitian akademik tidak dapat berkembang jika hanya sendirian, kita perlu bekerja sama baik secara institusi, nasional, dan lebih luas lagi secara internasional,” ucap dosen yang juga merupakan alumnus Teknik Mesin ITS ini.

Latifah, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada tiga tujuan utama dalam kerjasama riset, yaitu untuk berbagi keahlian, alat, dan juga dana. Penelitian kerja sama internasional juga memiliki bentuk yang bermacam-macam, bisa berupa kunjungan profesor, pertukaran mahasiswa, bimbingan bersama, pelatihan, dan lain-lain.

Lebih lanjut, Latifah memaparkan riset-riset terutama pengembangan robot yang sudah dilakukan Teknik Mesin ITS bersama partner universitas asing. Diantaranya adalah penelitian pengembangan robot untuk mengatasi bencana bersama dengan Ecole Centrale de Nantes Prancis. “Kita tahu bahwa Indonesia berada di daerah rawan bencana yang tinggi, dalam hal ini kami juga menggandeng Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk membuat prototipe robotnya,” ujarnya.

Selanjutnya, ada kerja sama untuk proyek The ASEAN European Academic University Network (ASEA-UNINET) 2019 bersama dengan University of Innsbruck Austria. Dalam hal pengembangan robot pembangun rumah, Teknik Mesin ITS juga menggaet University of Salford Manchester. Yang mana, seperti kita ketahui saat ini telah banyak rumah yang dibangun dengan mekanisme secara otomasi.

Tak hanya itu, Teknik Mesin ITS pun bekerja sama dengan Columbia University dalam riset robot untuk rehabilitasi dan pengembangan robot industri bersama Purdue University. “Dan yang terbaru, kami sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), di masa mendatang kami akan terus mencoba untuk melempar kail lebih jauh lagi,” jelas wanita yang menempuh pendidikan pascasarjana di Ecole Centrale de Nantes Prancis ini.

Ghazy Dicky yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS membagikan pengalaman internasioanlnya.

Tak cukup sampai disini, pada open talk yang dilaksanakan secara daring ini juga mendatangkan narasumber dengan berbagai pengalaman internasional dan merupakan mahasiswa Teknik Mesin ITS itu sendiri. Salah satunya adalah Ghazy Dicky, mahasiswa program sarjana yang pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Turki dan China.

Mahasiswa yang akrab disapa Ghazy ini mengatakan bahwa pengalaman di kancah internasional sangat penting. Pada era globalisasi ini, persaingan tidak hanya dengan sesama warga negara, tetapi juga antar negara. “Kedepannya pertukaran tenaga kerja antar negara akan sangat mudah, sehingga soft skill serta kemampuan bekerja sama dengan masyarakat global merupakan poin lebih tersendiri,” ucapnya.

Dengan mengikuti program internasional, mahasiswa dapat berinteraksi, berdiskusi, dan bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia. Sehingga, mereka bisa mengetahui isu-isu dan masalah terkini dari berbagai perspektif. Kemudian bersama-sama bertukar pikiran untuk mencari penyelesaian yang terbaik.

“Dengan begitu kita akan lebih terbiasa dengan berbagai kultur global, yang nantinya membuat kita berkembang menjadi individu yang lebih baik, mandiri, dan pengertian, yang mana semua hal tersebut sangat didukung oleh Departemen Teknik Mesin ITS,” pungkas Ghazy. (meg/lut)

Berita Terkait