ITS News

Senin, 18 November 2024
28 September 2020, 08:09

Manajemen Bisnis ITS Adakan Diskusi Kembangkan Benteng Kedung Cowek

Oleh : itssep | | Source : ITS Online

Tagline “The Hidden Gem of Surabaya’ yang diberikan Tim KKN ITS untuk Benteng Kedung Cowek

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ikut memberikan ide dalam pengembangan Benteng Kedung Cowek menjadi situs pariwisata sejarah di Surabaya. Melalui Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS, ide tersebut dikembangkan lebih jauh lagi melalui diskusi yang diadakan secara daring, Jumat (23/9).

Kegiatan KKN di Benteng Kedung Cowek sendiri dilakukan oleh tiga tim yang merupakan gabungan mahasiswa dari berbagai departemen seperti Manajemen Bisnis, Teknik Lingkungan, Teknik Kelautan, serta Teknik Material dan Metalurgi. Ketiga tim tersebut terbagi berdasarkan tujuannya masing-masing untuk mengembangkan Benteng Kedung Cowek seperti Business Model Canvas (BMC), Digital Marketing, dan Branding.

Beberapa ide menarik dipaparkan setiap tim dalam diskusi ini. Beberapa diantaranya seperti membangun penunjuk jalan, tempat berfoto, bahkan membuat website yang berisi sejarah dan penjualan tiket jika Benteng Kedung Cowek dijadikan tempat wisata. Tidak hanya itu, logo beserta filosofi karya tim KKN ini juga dijelaskan sebagai daya tarik baru bagi banteng ini nantinya.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat MB, Berto Mulia Wibawa SPi MM, awalnya mengaku baru mengetahui adanya Benteng Kedung Cowek. Hal ini mengingatkannya pada Benteng Fort Santiago yang ada di Filipina dengan segala fasilitasnya. Disana sudah ada penjualan tiket, suvenir, dan menjadi wisata unggulan di daerahnya. “Padahal menurut saya, Benteng Kedung Cowek ini bisa berkembang lebih baik lagi jika mampu memaksimalkan potensi-potensi yang ada,” ceritanya.

Berto Mulia Wibawa SPi MM saat menjadi panelis pada diskusi Pengembangan Bisnis Benteng Kedung Cowek

Berto, sapaan akrabnya, menjelaskan untuk melakukan pengenalan Benteng Kedung Cowek ke masyarakat perlu adanya peran media sosial. Mayoritas masyarakat juga sering mencari referensi tempat wisata yang viral dan menarik di media sosial. “Tim KKN Kedung Cowek bahkan sudah membuat akun Tiktok yang lagi digandrungi masyarakat saat ini untuk lebih mengenalkan benteng,” tambah pria yang juga menjadi dosen di Departemen Manajemen Bisnis ini.

Iman Krestian Maharhandono ST MMT, yang juga hadir dalam diskusi ini mengaku sangat antusias dengan ide tim KKN ITS untuk turut andil dalam mengembangkan benteng ini. “Terlebih lagi kondisi benteng ini yang sampai sekarang belum jelas kegunaannya untuk tempat wisata atau militer,” ungkap Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya ini.

Ia mengaku bahwa saat ini Benteng Kedung Cowek merupakan aset TNI Angkatan Darat (AD). Adanya nilai sejarah tinggi pada bangunan tersebut menggugah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk ikut mengembangkannya. “Saat ini kita juga masih membangun lapangan tembak yang terletak dekat dengan benteng dengan nilai investasi yang cukup besar,” ungkapnya.

Iman Krestian Maharhandono ST MMT menjelaskan mengenai kondisi Benteng Kedung Cowek saat ini.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan membangun jalan yang terhubung langsung dengan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) untuk mempermudah akses menuju benteng. Gelanggang olahraga balap sepeda juga direncanakan dibangun dekat dengan benteng. “Namun karena adanya kondisi pandemi ini terpaksa proyek tersebut kami tunda,” jelas Iman, sapaan akrabnya.

Semua upaya tersebut dilakukan untuk mengembangkan dan mengenalkan kawasan sekitar Benteng Kedung Cowek. Ia berharap dengan berkembangnya kawasan tersebut dapat ikut menggugah pihak TNI AD untuk tidak hanya menggunakan Benteng Kedung Cowek sebagai tempat latihan tentara saja, tetapi juga menjadi kawasan wisata edukasi sejarah.

Wakil Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri ITS, Dr Choirul Mahfud SPdI MPdI, mengapresiasi diadakannya diskusi ini. Menurutnya perlu adanya diskusi dan kerjasama dengan banyak pemangku kepentingan untuk mengeksekusi ide dari Tim KKN ITS. “Pekerjaan paling berat justru saat melaksanakan ide itu dan melakukan negosiasi lebih lanjut dengan pihak terkait,” pungkasnya. (sep/lut)

Berita Terkait