Gresik, ITS News — Umumnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan di suatu tempat tertentu dimana mahasiswa terjun langsung untuk membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Namun, kondisi pandemi Covid-19 membuat tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kelompok 19 melakukan suatu terobosan yang berbeda. Dengan memadukan metode daring dan luring, 12 mahasiswa dari lokasi yang berbeda-beda berupaya membantu berjalannya kegiatan pendidikan sekolah dasar di Kabupaten Gresik.
Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Dalam menghadapi hal tersebut, pendidikan di tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi saat ini sudah beralih ke metode daring. Namun, perubahan yang sama tidak bisa dengan mudah diterapkan pada tingkatan sekolah dasar. Anak-anak yang masih pada usia emas pertumbuhan ini cenderung membutuhkan interaksi secara langsung di kelas dalam proses pengajarannya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tim KKNT ITS kelompok 19 mencoba memberikan bantuan dalam kegiatan belajar anak usia sekolah dasar. Ada dua sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan yakni SD Muhammadiyah 2 Gresik dan MI Miftahul Ulum 1 Melirang. Target yang menjadi sasaran kegiatan meliputi anak didik, orang tua, hingga guru.
Ada keunikan pada tim KKNT ITS kelompok 19 dalam menjalankan program-program yang sudah dirancang. Keunikan tersebut terletak pada anggotanya yang berasal dari daerah berbeda-beda. Dijelaskan oleh ketua tim, Syahrul Fathoni, anggota timnya ini terdiri atas lima orang yang berasal dari Gresik. Selain itu, terdapat masing-masing satu orang dari Surabaya, Lamongan, Sumenep, Pamekasan, Kudus, Jogja, dan Palangkaraya.
Tim KKNT ITS kelompok 19 secara garis besar membedakan programnya berdasarkan target sasarannya. Untuk anak didik, program yang ditawarkan adalah pendampingan belajar secara daring maupun luring. Anggota kami yang berada di Gresik membantu mendampingi secara luring. Sedangkan teman-teman di luar Gresik memfasilitasi konsultasi tugas melalui Whatsapp. “Harapannya, kontribusi kami dapat meringankan beban orang tua yang kesulitan dalam proses pembelajaran jarak jauh dari putra-putrinya,” terang Syahrul, sapaan akrabnya.
Syahrul juga menjelaskan, program yang dirancang untuk membantu guru adalah pelatihan penggunaan fitur asesmen dan pembuatan video pembelajaran yang dilakukan untuk mempermudah guru dalam menghimpun evaluasi anak didik. Untuk program pelatihan pembuatan video pembelajaran sendiri khusus ditargetkan kepada guru yang masih belum menguasai software pengeditan video di gawai.
Lebih lanjut, orang tua siswa juga mendapatkan bantuan berupa pencerdasan isu Covid-19 dan kesehatan mental melalui webinar dengan tajuk Terampil dan Aktif (Traktif) yang diselingi dengan percobaan sains sederhana. Bagaimanapun juga orang tua merupakan keluarga terdekat yang bisa menanamkan nilai kepada anak di masa pandemi. “Sehingga setiap orang tua wajib memahami betul bahaya Covid-19 dan cara pencegahannya untuk menjaga kesehatan anak,” tuturnya.
Di akhir wawancara, Syahrul mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mengizinkan berlangsungnya program KKNT ini. Setiap anggota dalam tim, merasa ingin berkontribusi lebih tetapi apa daya pandemi membuat semuanya menjadi terbatas. Harapannya semoga kontribusi kecil yang diberikan oleh tim KKNT ITS kelompok 19 bisa memberi dampak kebaikan yang luas. (ram/lut)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan