Jombang, ITS News – Wabah Covid-19 yang masih berlangsung tidak menyurutkan semangat civitas academica Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengabdi kepada masyarakat. Kali ini, dibuktikan dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abmas) berupa program pembelajaran robotika untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) atau sederajat di Kabupaten Jombang, Selasa (29/9).
Faridawati MSi, dosen Departemen Fisika ITS, memaparkan bahwa latar belakang diadakannya kegiatan Abmas ini karena adanya kesenjangan antara pendidikan di perkotaan dan pedesaan. Salah satu contohnya, masih jarang ditemui pembelajaran robotika di daerah pedesaan. “Oleh sebab itu, kami mengadakan program ini untuk mengurangi kesenjangan tersebut,” jelasnya.
Kegiatan yang diadakan di Desa Catak Gayam ini mulai dilaksanakan pada 25 Agustus lalu dan berlangsung selama dua pekan. Adapun kegiatan ini dilaksanakan oleh 14 orang yang terdiri dari enam dosen beserta delapan mahasiswa. Dengan peserta yang terdiri dari 16 guru dan 78 siswa.
Farida, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Abmas kali ini diadakan di empat lokasi yang berbeda, yakni SDN Catak Gayam 1, SDN Catak Gayam 2, MI Toriqul Huda, serta MI Darul Faizin. “Kami memberikan pelatihan kepada perwakilan guru di setiap sekolah tersebut dan perwakilan siswa di SDN Catak Gayam 1,” tambahnya.
Farida juga menguraikan, terdapat dua metode pembelajaran yang digunakan selama kegiatan Abmas. Metode yang pertama adalah Action Learning, yakni menyampaikan materi melalui praktik secara langsung. Metode yang kedua adalah penggabungan pembelajaran Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) menjadi satu pelajaran. “Sehingga metode yang kami gunakan adalah Action Learning STEM atau hasil dari integrasi dua metode tersebut,” ungkapnya.
Selama kegiatan berlangsung, perwakilan siswa SDN Catak Gayam 1 yang terdiri dari 78 siswa diajarkan mengenai pembuatan tiga jenis robot sederhana, yaitu Robot Skateboard, Robot Kaki Enam, dan Robot Monyet. “Robot-robot tersebut merupakan robot sederhana yang memanfaatkan sistem mekanika dalam ilmu Fisika,” sambung Farida.
Farida menerangkan bahwa penerapan Metode Action Learning STEM dilakukan sejak awal proses pembuatan robot, contohnya dari segi teknologi dan teknik yang dipraktikkan melalui pengenalan alat dan bahan untuk merangkai robot. Sedangkan dari sisi matematika dan sains, diterapkan dalam proses pengukuran dan perakitan setiap bagian dari robot tersebut.
Melalui metode terintegrasi ini, peserta diharapkan bisa mendapatkan materi yang sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya meningkatkan kemampuan siswa dan guru dalam berkreativitas, berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
Selain itu juga dilakukan evaluasi mengenai penerapan metode pembelajaran yang dilakukan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan pemberian tes dan angket kepada siswa, serta observasi selama kegiatan berlangsung. “Hasilnya menunjukkan metode yang kami gunakan bisa diterapkan kepada siswa SD,” tegasnya
Pada akhir sesi wawancara, Farida berharap bahwa kegiatan Abmas ini bisa menjadi contoh untuk perubahan model pembelajaran di Indonesia dan bisa dibentuk metode pembelajaran baru untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi. “Ke depannya, kami akan mencoba menerapkan metode ini untuk sekolah yang berada di Indonesia bagian timur,” pungkasnya penuh harap. (sen/id)
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,