ITS News

Sabtu, 28 September 2024
09 Oktober 2020, 23:10

360 Mahasiswa ITS Mengabdi Lewat KKN RECON

Oleh : itsjev | | Source : ITS Online

Tim 27 ITS dalam KKN RECON Kemdikbud

Kampus ITS, ITS News — Pandemi COVID-19 tidak menghalangi langkah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam menjalankan fungsi pengabdian masyarakat. Terbukti, sebanyak 360 mahasiswa mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN) Tematik besutan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bertajuk KKN Tematik Relawan COVID-19 Nasional (RECON).

Pengelola KKN ITS, Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD menjelaskan beberapa hal terkait program KKN RECON yang berlangsung dari awal Agustus hingga 17 September 2020 tersebut. Tim KKN ITS terdiri dari mahasiswa program KKN RECON Kemdikbud yang berintegrasi dengan mahasiswa KKN Kampung Tangguh ITS. Adapun kegiatan kolaborasi ini dilakukan karena keduanya memiliki lingkup yang sama yaitu sebagai bentuk keterlibatan mahasiswa dalam melawan COVID-19.

Lebih lanjut, program KKN RECON sendiri bertujuan untuk menekan angka penularan COVID-19 dengan kampanye #ProduktifAman. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Wakil Gubernur Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc mendorong mahasiswa untuk aktif terlibat dalam KKN tersebut. “Mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo harus turun membantu dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan mereka,” ujar Wakil Gubernur kepada Lalu, sebagaimana yang diinformasikan kepada wartawan ITS Online.

Tercatat setidaknya ada 30 kelompok dari seluruh relawan yang berpartisipasi. Kelompok-kelompok tersebut disebar ke berbagai daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Madura. “Peserta KKN tersebar di Bekasi, Blitar, Bogor, Bontang, Gresik, Jakarta, Jawa Tengah, Jombang, Kediri, Lombok, Lumajang, Madiun, Malang, Nganjuk, Pamekasan, Pekanbaru, Ponorogo, Sampang, Surabaya, dan Tulungagung,” terang ahli penginderaan jauh itu.

Pengelola KKN ITS Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD

Lalu mengimbuhkan, indikasi program yang dijalankan KKN RECON secara garis besar mengusung tema Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan Aktivitas Literasi dan Numerasi di Sekolah Dasar sebagai bagian dari kebijakan Kampus Mengajar Kemdikbud. Kedua tema tersebut diselenggarakan tanpa melupakan pertimbangan atas kondisi lapangan masing-masing wilayah. Dengan demikian, agenda KKN bisa dilaksanakan secara daring maupun luring.

Dalam pengimplementasian indikasi program KKN RECON, dosen Departemen Teknik Geomatika itu menjelaskan bahwa para relawan memberi pengenalan dan pembiasaan kepada guru dan siswa terkait metode belajar daring dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada, yakni WhatsApp, produk-produk Google, dan Kahoot!. Agenda ini dijalankan oleh Tim ITS23 yang bertugas di Kediri.

Alumnus University of Tsukuba Jepang itu juga memaparkan adanya perbedaan sistem belajar mengajar di sekolah-sekolah dasar sehingga para relawan ITS menerapkan berbagai pendekatan yang berbeda. Beberapa sekolah menerapkan metode daring, luring, sampai rombongan belajar (rombel). Rombel sendiri merupakan metode belajar di mana kediaman siswa menjadi tempat belajar atas seizin wali murid. “Ada yang full daring, ada yang luring langsung di kelas, ada pula yang menempuh metode rombel,” terang Lalu.

Mahasiswa ITS yang tergabung dalam KKN RECON

Tidak cukup sampai di sana, Lalu turut menceritakan kontribusi lain yang datang dari Tim ITS03 Nganjuk, di mana mereka menjalankan program sosialisasi secara daring terkait pengenalan dan pencegahan COVID-19 serta penerapan protokol kesehatan. “Tim KKN ini juga mengadakan lomba mewarnai dan lomba kolase untuk anak TK A dan TK B dengan tema COVID-19,” kata laki-laki berusia 40 tahun tersebut.

Meskipun berupa penggabungan program, Lalu menyebutkan adanya persyaratan KKN RECON Kemdikbud dan KKN Kampung Tangguh ITS yang melewati proses penyetaraan yaitu ketentuan minimal semester, di mana KKN RECON mengharuskan mahasiswa setidaknya sudah menempuh semester 4 sedangkan KKN Kampung Tangguh mempersilakan mahasiswa semester 3 ikut serta. Oleh karena itu, penggabungan dilakukan dengan mewajibkan seluruh peserta adalah mahasiswa ITS yang sudah menempuh pendidikan minimal 4 semester.

Tim ITS23 Kediri

Dari masyarakat sendiri, animo begitu tinggi dengan hadirnya banyak respons baik terhadap KKN RECON yang dijalankan mahasiswa ITS. Baik warga desa maupun perangkat desa menyambut baik dan memberi banyak apresiasi. “Terima kasih atas partisipasinya dalam memberikan edukasi COVID-19 kepada sebagian masyarakat, semangat untuk satu tim,” cakap Lurah Tanjunganom Kabupaten Nganjuk, Riyanto SH.

Mengakhiri wawancara, Lalu berharap supaya ITS menjadikan kegiatan KKN sebagai salah satu bentuk kontribusi ITS untuk masyarakat. Dalam pelaksanaannya, selain menyediakan sumber daya mahasiswa dan dosen, ITS juga mendukung logistik. “Dalam kegiatan ini ITS membantu kebutuhan logistik yg diperlukan, seperti face shield, masker, dan desinfektan,” pungkas pakar mitigasi bencana tersebut. (jev/hen)

Kegiatan Tim ITS28 yang ditempatkan di Pamekasan

Berita Terkait