Kampus ITS, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 24 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil melakukan edukasi masyarakat secara daring. Melalui Instagram dan Whatsapp, tim ini menjalankan program edukasi pencegahan penularan Covid-19, dan melakukan pendampingan belajar untuk siswa SMP.
alah satu anggota Tim KKNT 24, Shefina Yusmana Tusadiyah, menjelaskan bahwa timnya membuat beberapa konten edukasi di Instagram mengenai penerapan protokol kesehatan dan tips untuk menjaga kesehatan. Setiap minggunya, paling banyak dilakukan edukasi penggunaan masker. “Seperti pentingnya menggunakan masker medis, penggunaan masker yang tepat, dan semacamnya,” jelasnya.
Ada pula konten mingguan yang sengaja dibuat untuk membahas beberapa hal yang berkaitan dengan Covid-19, seperti penyakit happy pypoxia. Penyakit ini merupakan kondisi dimana kadar oksigen dalam darah kurang dari angka normal. Diketahui lebih lanjut bahwa hipoksia tanpa gejala ini dapat terjadi pada penderita Covid-19. “Jika keduanya diderita secara bersamaan, dapat meningkatkan resiko kematian,” ungkap mahasiswi asal Surabaya ini.
Tak hanya membuat konten media sosial, tim ini juga mengadakan seminar daring dengan tema umum Covid-19. Mengundang Nintya Asmara SPsi MPsi, seminar ini membahas mengenai cara mengatur pikiran agar terhindar dari stres selama pandemi. Selain itu, seminar ini juga membahas mengenai kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan selama pandemi dengan mengundang finalis Mahasiswa Berprestasi ITS 2020, Muhammad Nur Slamet.
Selain mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19, Tim KKNT 24 ini juga membantu siswa SMP dalam memahami materi selama proses pembelajaran daring. Tim ini menggunakan media Whatsapp untuk berkomunikasi dan membantu siswa. “Pesertanya berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan sekitarnya,” tambahnya.
Program pendampingan belajar ini sendiri dibuat berdasarkan hasil kuesioner yang disebar sebelum pelaksanaan. Kuesioner tersebut dibuat untuk mengetahui kesulitan dan kendala yang dialami siswa selama belajar di rumah. Hasilnya, diketahui banyak siswa yang mengeluh tidak memahami materi pembelajaran karena tidak ada pendampingan selama proses pembelajaran.
Berdasarkan masalah tersebut, dibuatlah program pendampingan belajar secara daring. Siswa yang masuk grup pendampingan dapat menanyakan materi yang kurang dipahami dan akan dijawab langsung oleh Tim KKNT 24. “Kami juga membuat video pendalaman materi sesuai permintaan siswa, dan diunggah di Youtube setiap minggunya,,” ucap Mahasiswi Departemen Infrastruktur Sipil ITS ini.
Shefina, sapaan akrabnya, mengaku bahwa ia dan timnya merasa senang dengan antusiasme siswa dan masyarakat selama proses KKN berjalan. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya siswa dalam grup pendampingan dan merespon baik kegiatan ini. “Kami juga senang karena peserta seminar yang kami adakan mencapai 434 peserta,” ceritanya.
Dengan torehan ini, grup pendampingan tidak akan dibubarkan meski kegiatan KKN telah selesai. Kegiatan pendampingan akan terus berjalan untuk menanggapi pertanyaan dari siswa yang masih bermunculan. “Semoga kami bisa maksimal dalam membagikan pengetahuan kepada siswa-siswa tersebut,” pungkasnya. (sep/hen)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan