Surabaya, ITS News — Memasuki bulan ketujuh, Pandemi Covid-19 di Indonesia tak kunjung berakhir. Kasus positif infeksi Covid-19 terus meningkat seiring dengan ancaman berita bohong atau hoax yang masih terus bermunculan. Dari latar belakang tersebut, delapan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dari berbagai departemen yang tergabung dalam Kelompok 8 turut serta memberantas hoax melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT).
Kedelapan mahasiswa yang berdomisili di Surabaya tersebut memulai langkah dengan melakukan pemantauan terhadap ruang publik (monitoring public space) di lingkungan rumah masing-masing. Fahrizal Fathi, ketua Kelompok 8 menjelaskan bahwa setelah mendapat gambaran mendetail mengenai kondisi Covid-19, mereka kemudian berdiskusi untuk menentukan langkah selanjutnya. “Setiap orang dari kelompok 8 membuat program kerja sesuai dengan kebutuhan di lingkungan masing-masing,” tutur mahasiswa yang akrab disapa Fathi tersebut.
Mahasiswa Departemen Teknik Material itu menambahkan, sebelum menjalankan program kerja masing-masing, seluruh anggota kelompok membagikan poster berisi ajakan untuk memberantas berita bohong terkait Covid-19 melalui berbagai platform komunikasi daring kepada masyarakat. “Poster tersebut kami dapatkan dari Ditjen Dikti, kemudian kami bagikan ke masyarakat sekitar rumah, terutama melalui WhatsApp,” ungkap mahasiswa angkatan 2018 tersebut.
Tak hanya melalui aplikasi obrolan, Kelompok 8 kemudian membuat website dan akun instagram yang difungsikan khusus sebagai media informasi Covid-19 dengan nama pengguna sbycare. Selain berisi informasi umum mengenai Covid-19, akun yang diinisiasi oleh Rahadyan Samyoga ini juga memberikan info mendetail terkait Covid-19 di Surabaya. “Kami juga melakukan update regulasi terkait Covid-19 yang dikeluarkan Bu Risma di Surabaya,” jelas Fathi.
Sebagai langkah nyata memberantas berita bohong di lingkungan sekitar, Fransisca Angela, salah satu anggota kelompok ini juga melakukan penempelan poster di beberapa tempat di Kelurahan Dukuh Setro, Jambangan. Husnul Chotimah, anggota lainnya, juga melakukan hal yang sama di Kelurahan Kertajaya, Gubeng.
Berbeda dengan Fransisca dan Husnul yang menyertai pemberantasan hoax, Reiza Firnanda di Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari, menegakkan protokol kesehatan dengan membuat wastafel portabel. Hal yang sama juga dilakukan oleh Lehonnita Rotua di Kelurahan Menur Pumpungan, Sukolilo.
Sementara Risca Tasya dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota membuat masker dan hand sanitizer untuk kemudian dibagikan pada para pedagang dan pengunjung Pasar Keputih, Kelurahan Keputih, Sukolilo. Pembagian set alat sanitasi diri tersebut juga dilakukan oleh Adelina Salsabila di beberapa toko kelontong di Kelurahan Kebonsari, Jambangan.
Menutup rangkaian KKNT, Kelompok 8 menyelenggarakan webinar bertajuk Tidak Mengenakan Masker akan Didenda? Fakta/Hoax pada 3 Oktober lalu. Diisi langsung oleh dosen pembimbing Kelompok 8, Ir Muhammad Hafiizh Imaaduddiin ST MT, webinar tersebut mensosialisasikan kembali Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.
Dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut menekankan bahwa menekan persebaran Covid-19 dapat dilakukan mulai dari diri sendiri. Mulai dari memahami Covid-19 hingga memahami dan menjalankan protokol kesehatan dan peraturan yang diberlakukan pemerintah. “Cara paling mudah berkontribusi adalah mengingatkan, yang dimulai dari lingkungan terdekat,” pungkasnya. (yus/id)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan