ITS News

Selasa, 30 Juli 2024
17 Oktober 2020, 14:10

Mahasiswa ITS Bantu UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Oleh : | | Source : ITS Online

Rezki Anugerah Putra (kanan atas) dan lima anggota kelompok 15 KKN Tematik Recon Kemendikbud saat mengunjungi mitra UMKM terpilih, Iko Nyo Ko Dorayaki di Pekanbaru, Riau.

Pekanbaru, ITS News — Selain sistem pendidikan dan kesehatan, ketahanan ekonomi perlu diperhatikan. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 ini, pelaku usaha kecil harus menyesuaikan diri untuk menjalankan bisnis secara daring. Kenyataan inilah yang menggerakkan 12 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekanbaru agar dapat bertahan di tengah pandemi.

Ialah Rezki Anugerah Putra, Ariq Andika, Roida Nabila, Robiatul Adawiyah, Arialdi Almonda, Putri Natasya, Herzani Diva, Fatina Khairunnisa, Stevanus Rivaldi, Aprilia Alifta, Latisha Maheswari, dan Muhammad Fikri, yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 15. Di bawah bimbingan Daril Ridho Zuchrillah ST MT kelompok ini berhasil merealisasikan proposal pendampingan bisnis bagi UMKM.

Perwakilan kelompok, Rezki Anugerah Putra, menuturkan bahwa salah satu kemampuan yang diperlukan UMKM untuk bertahan di saat ini adalah pemasaran digital melalui media sosial. Sayangnya, masih banyak UMKM yang belum dapat memaksimalkan pemanfaatan loka pasar yang ada. “Media sosial tidak terkelola dengan baik, pembukuan pun masih simpang siur,” paparnya menunjukkan masalah.

Bermodalkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, Rezki, sapaan akrabnya, bersama tim melakukan survei kepada UMKM yang dicalonkan menjadi mitra. Survei ini bertujuan untuk merumuskan pendampingan yang dibutuhkan mitra, serta dijadikan tolak ukur keberhasilan pendampingan kelompoknya. “Nantinya, masing-masing UMKM akan didampingi selama sepuluh hari,” lanjut mahasiswa Departemen Teknik Elektro itu.

Usai melakukan survei, terjaring tiga mitra yang bergerak di bidang pangan. Ketiganya yaitu Madu Nour, PONARI, dan Iko Nyo Ko Dorayaki. KKNT 15 pun berfokus untuk melakukan transfer ilmu desain, editing, dan copywriting agar media sosial UMKM tersebut menjadi lebih menarik di mata calon konsumen. “Kami sadar, transisi dari luring ke daring menjadi tantangan bagi pelaku usaha pangan untuk memasarkan produknya,” imbuh Rezki.

Enam anggota kelompok 15 KKN Tematik asal Riau saat melakukan survei kondisi mitra UMKM, Madu Nour di Pekanbaru, Riau.

Lebih lanjut, kelompok ini juga mengenalkan dan menerangkan pemakaian fitur yang beragam di beberapa media. Misalnya, mengelola Instagram Stories,  serta memasang LinkTree pada profil Instagram.  “Setelah mempersiapkan amunisi untuk melakukan promosi, kami juga berusaha membantu memperbaiki sistem pembukuan mitra,” tambah mahasiswa asal Pekanbaru itu.

Meski berhasil melakukan programnya, Rezki mengaku, tidaklah mudah melangsungkan pendampingan pada mitra yang letaknya jauh dari jangkauan. Rezki menyimpulkan bahwa tantangan terbesar adalah komunikasi antar anggota. “Walaupun separuh dari kami berdomisili di Kota Pekanbaru, tetap saja sangat rawan terjadi miskomunikasi,” terangnya.

Rezki pun berharap, pendampingan ini bukan sekedar membantu usaha mitra agar bertahan di tengah pandemi, melainkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. “Terlebih melihat semangat dari pelaku UMKM yang begitu antusias dalam mengikuti program yang kami selenggarakan,” ujarnya.

Mengamini harapan Rezki, Wilda, wakil ketua PONARI, menyampaikan bahwa melalui bimbingan ini, produksi olahan nanasnya dapat terus berjalan. Bahkan, ia berhasil mengiklankan produknya melalui Riau Televisi. Pemilik Iko Nyo Ko Dorayaki pun turut berterimakasih dan menyemangati putra-putri ITS agar terus bisa menebar kebermanfaatan. “Semoga mendapat kebaikan sebagaimana manfaat yang mereka tebarkan,” harap Feri, pemilik Iko Nyo Ko Dorayaki. (qaf/hen)

Berita Terkait