Kediri, ITS News — Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, seorang mahasiswa diwajibkan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dengan mengusung tema Literasi dan Numerasi Daring. Kegiatan ini dilaksanakan di 14 sekolah dasar (SD) yang berada di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Minggu (18/10).
Salah satu anggota kelompok 23 KKNT, Gilang Ramadhan Wibisono menjelaskan bahwa KKNT ini mulai dilaksanakan sejak 19 Agustus lalu dan selesai pada akhir September. Adapun kelompok 23 KKNT ini berjumlah 12 mahasiswa, yang mana setiap mahasiswa melakukan pengabdian di satu SD. “Ada satu mahasiswa yang mengabdi di tiga SD sekaligus, sehingga total ada 14 SD yang kami bantu,” imbuh Gilang, sapaan akrabnya.
Mahasiswa Departemen Fisika ini mengungkapkan bahwa ia melakukan pengabdian di SD Islam Terpadu Empat Mei. Di SD tersebut, Gilang berinovasi dengan merilis video edukasi pelajaran ilmu alam supaya memudahkan siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Tidak hanya itu, Gilang juga mempraktikkan penggunaan aplikasi sederhana bagi para guru untuk pembuatan rangkaian listrik. “Aplikasi ini akan memudahkan guru supaya tidak perlu membeli bahan elektronik,” ujarnya.
Selain berinovasi di bidang pembelajaran, kelompok 23 KKNT ini juga melakukan kontribusi dalam bidang administrasi sekolah. Seperti yang dilakukan Cloudias Imani Pradana di SDN Dungus 1 dan Faza Humam Muzhofar di SDN Pare 4. Keduanya membantu para guru di masing-masing sekolah tersebut dalam mendata nilai tugas, inventaris kelas, dan presensi siswa.
Sekolah lainnya yang menjadi tempat pengabdian kelompok 23 KKNT ini berada di SDN Tulungrejo 2. Abshari Azka Saffanah menyampaikan bahwa selama mengabdi di sekolah tersebut, ia telah memperkenalkan beberapa metode pembelajaran daring yang memudahkan para guru di sana, seperti Google Classroom, Quizizz, dan Google Form. Selain itu, Abshari, sapaan akrabnya, juga mengajarkan guru dalam membuat media pembelajaran yang menarik menggunakan Kinemaster.
Lain halnya dengan Abshari, Angger Dzaky Hanif yang mengabdi di SDN Pranggang 3 melakukan gebrakan dengan membentuk beberapa kelompok belajar. Proses pembelajaran kemudian dilakukan di rumah dari setiap perwakilan kelompok tersebut. “Cara ini diharapkan dapat memotivasi siswa, karena selama ini hanya diberi tugas saja oleh pihak sekolah,” tutur Angger, sapaan akrabnya.
Berbeda dengan anggota lainnya yang mengabdi di satu sekolah, Tiaranisa’i Fadhilla mendapatkan bagian untuk mengabdi di tiga SD sekaligus. Pada sekolah pertama, yakni SDN Bangsal 4, mahasiswa Departemen Statistika ITS ini menginisiasi program pendekatan numerasi yang diberi nama Kenalan Sama Statistika (KSS). “Program ini mengajarkan siswa untuk melakukan proses wawancara hingga menyajikan data dalam bentuk diagram,” tegasnya.
Tiara, sapaan akrabnya, juga melakukan pengabdian di SDN Sukorame 3 dengan membantu para guru dalam pembuatan visualisasi materi pembelajaran. Hasil visualisasi tersebut berupa foto, video, serta dokumen. Dan di sekolah yang ketiga, yaitu SDN Sukorame 1, Tiara mengadakan kegiatan pembelajaran di setiap rumah siswa secara bergantian. “Program ini paling menarik bagi saya, karena siswa sangat antusias untuk belajar,” tambahnya.
Di akhir sesi wawancara, Gilang yang mewakili teman-temannya di kelompok 23 KKNT mengucapkan syukur dan terima kasih atas kesan positif yang didapat pada kegiatan pengabdian ini, khususnya dukungan dari para guru dalam mensukseskan KKNT kali ini. “Harapannya apa yang telah kami berikan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masing-masing sekolah,” pungkasnya. (sen/lut)
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran