Kampus ITS, ITS News – Transformasi digital membawa pengaruh besar terhadap dunia usaha di Indonesia. Oleh sebab itu, penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saingnya. Berikut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membagikan kiat jitu untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha di era digital.
Menurut Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, transformasi digital merupakan perubahan segala sesuatu ke arah teknologi mesin pintar seperti komputer, dan koneksi nirkabel. “Contoh perubahan itu adalah berita yang dapat dibaca secara daring, fasilitas pembelajaran daring, serta jasa transportasi digital,” sambungnya.
Lanjut Ashari, sapaan akrabnya, perubahan ini terbukti memberi manfaat untuk perorangan, perusahaan, dan pemerintah. Seperti peluang branding diri lewat media sosial, menambah konsumen perusahaan dengan iklan digital, serta menyebarluaskan informasi dari pemerintahan. “Selain itu, efisiensi juga menjadi manfaat lain dalam transformasi digital ini,” ujarnya.
Namun, Guru Besar Teknik Elektro ITS ini menambahkan, di dunia usaha sendiri, transformasi digital juga menimbulkan banyak tantangan, sejalan dengan banyaknya start up baru yang bermunculan. Tantangan itu hadir dari bidang infrastruktur, regulasi, maupun keamanan. “Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten di bidang usahanya masing-masing,” jelas Ashari.
Selain kompetensi anggota, peran seorang pemimpin diyakini memberikan pengaruh besar dalam proses menghadapi tantangan tersebut. Yang tentunya, peran ini tidak dapat dipisahkan dari kelahiran inovasi berbasis digital. “Agar bisa bertahan di era ini, maka inovasi adalah yang jawaban tepat untuk menghadapi tantangan,” tuturnya.
Sependapat dengan sang rektor, Ir Dian Rachmawan MSc, Direktur Wholesale dan International Service PT Telkom Indonesia, menyampaikan bahwa pemimpin dan inovasi merupakan dua hal penting yang tidak dapat dipisahkan. “Terlebih, keberadaan dan arahan pemimpin sangat berpengaruh dalam membuat dan mengembangkan inovasi tersebut,” papar Dian, sapaan akrabnya.
Alumnus Departemen Teknik Elektro ITS ini menekankan, untuk dapat bersaing lewat inovasi, badan usaha harus menjawab tiga pertanyaan dasar. Yaitu, dimana posisinya, apa tujuannya, dan apa yang harus dilakukan. Melalui tiga hal tersebut, barulah dapat ditentukan inovasi apa yang diperlukan. “Yang terpenting, jangan melupakan hal dasar yang melandasi berdirinya perusahaan,” tambahnya.
Melalui webinar yang digelar Kamis (22/10) ini, Dian berharap agar mahasiswa, alumni, maupun masyarakat menjadi lebih siap dalam menghadapi transformasi digital. Sehingga, mereka dapat membangun usaha yang mampu bersaing dan bertahan di era digital. “Semoga, dari sini muncul pelaku usaha dengan inovasi dan landasan fundamental yang baik,” pungkasnya. (dil/hen)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan