Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kini selangkah lebih dekat menuju komersialisasi produk inovasi bidang teknologi kesehatan. Hal tersebut dibuktikan dengan disepakatinya kerja sama baru melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS dengan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya dan CV Sinar Baja Electric, Senin (2/11).
Agenda yang berlangsung di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD, Kepala BPFK Surabaya Khairul Bahri ST dan Managing Director CV Sinar Baja Electric Elly Sunjoto.
Penandatanganan MoU kali ini juga turut dihadiri oleh Direktur Kerja Sama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) ITS Tri Joko Wahyudi ST MT PhD, Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITS Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD, Direktur CV Sinar Baja Electric Hendro Sunjoto, Ketua Bagian Uji Produk BPFK Surabaya Tri Dedi Setyawan, dan beberapa perwakilan dari ketiga pihak.
Bambang Pramujati menyambut baik kerja sama yang akan terjalin dengan pihak pemerintah dan industri ini. Berawal dari terjadinya pandemi Covid-19, Bambang menuturkan, kerja sama ini bermula dari project pembuatan Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator yang digagas oleh dosen ITS Dr rer nat Aulia MT Nasution pada April lalu.
“Seiring dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi selama masa pandemi, berbagai produk inovasi terutama di bidang teknologi kesehatan terus kami (ITS, red) kembangkan,” urai Bambang. Namun, ia menambahkan, sebagai perguruan tinggi, ITS tak dapat berjalan sendiri. Untuk itu, ITS menggandeng BPFK Surabaya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan dapat langsung diproduksi secara massal oleh partner dari pihak industri, CV Sinar Baja Electric.
Dengan adanya MoU ini, alumnus Teknik Mesin ITS tersebut berharap pintu kerja sama untuk berbagai produk inovasi teknologi kesehatan lainnya akan terbuka lebar. “Karena produk-produk hasil inovasi kami tidak bisa menjangkau masyarakat luas tanpa adanya kerja sama dengan pihak industri,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPFK Surabaya Khairul Bahri ST menyebutkan, pihaknya memerlukan berbagai hasil inovasi dari tangan dingin para akademisi untuk dapat mengembangkan teknologi kesehatan. “Semoga akan ada lebih banyak lagi produk inovasi dalam negeri untuk dapat menangani permasalahan dari level daerah, bahkan nasional yang dapat dihasilkan dari kerja sama ini,” ungkapnya.
Mewakili CV Sinar Baja Electric, Elly Sunjoto juga menyambut kerja sama ini dengan antusias. Ia menjelaskan, pihaknya mulai berkecimpung di bidang teknologi kesehatan setelah melihat perjuangan para pasien Covid-19. “Kami ingin sekali dapat membantu masyarakat dengan menghadirkan alat kesehatan yang terjangkau dan mudah didapat bagi masyarakat,” ungkap Elly.
Ia menyebutkan, pihaknya siap untuk memproduksi berbagai produk inovasi yang akan lahir dari ITS ke depannya secara massal. “Semoga dengan adanya berbagai produk inovasi bidang kesehatan dari ITS, akan lebih banyak lagi masyarakat yang dapat terbantu,” pungkas Elly berharap. (yus/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran