Kampus ITS, ITS News — Sudah sewajarnya jika setiap orang tua memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak kesayangan mereka. Tanggap akan hal itu, Ketua Majelis Wali Amanah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (MWA-ITS), Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, meyakinkan seluruh orang tua mahasiswa baru ITS 2020 jika ITS merupakan salah satu wadah pengembangan terbaik generasi muda saat ini yang ada di Indonesia.
Ditayangkan melalui kanal Youtube ITS TV dalam rangka temu orang tua mahasiswa baru, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menyebutkan jika ITS mempunyai semboyan yang luar biasa, yakni memungkinkan apa yang tidak mungkin. “Karena pada dasarnya, semuanya hal itu mungkin terjadi, kecuali memang yang tidak mungkin,” tutur pria yang akrab disapa Nuh ini.
Maknanya, ITS selalu memberikan pendidikan kepada mahasiswanya agar tidak mudah menyalahkan orang lain hanya karena dirinya yang tidak bisa atau kurang mampu dalam mengerjakan suatu hal. “Oleh karena itu, potensi pada diri mahasiswa harus kita (ITS, red) kembangkan secara terus menerus,” ungkap Guru Besar Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ini.
Lebih lanjut, Ia juga membeberkan beberapa alasan kepada orang tua mahasiswa baru agar mensyukuri kesempatan yang didapat putra putri terbaiknya untuk belajar di ITS. Di usianya yang masih 60 tahun, ITS mampu menduduki peringkat empat besar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia. ITS juga sangat dinamis terhadap perubahan saat ini sehingga bisa dikatakan sebagai mesin dalam perubahan dan inovasi.
Dalam menunjang hal tersebut, pendidikan di ITS dilakukan dengan memadukan tiga kompetensi sekaligus, yakni sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Nuh mencontohkan, tidak ada yang lebih baik dari pintar atau jujur. Namun, yang dicerminkan dari pendidikan di ITS ialah jujur dan pintar. “Percuma kalau pintar tapi tidak jujur,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ITS juga memfokuskan pada bidang sains dan teknologi yang saat ini menjadi roda penggerak utama dalam peradaban. “Dengan beberapa keunggulan tersebut, harapannya ITS dapat menjadi tumpuan bagi keluarga dan bangsa untuk kedepannya,” tambah Dosen Departemen Teknik Biomedik ITS ini.
“Belajar, belajar, belajar,” tekan Nuh ketika memaknai esensi dari belajar. Jika kita ingin mengetahui sesuatu, membuat sesuatu, dan bisa hidup bersama dengan masyarakat, harus dimulai dengan belajar. Oleh karena itu, Nuh kembali menekankan jika pendidikan bagi seorang anak ibarat sebuah paspor untuk masa depan.
Di sinilah ITS berperan untuk menyiapkan pendidikan yang terbaik bagi putra putri terbaik bangsa. Dengan begitu, seluruh orang tua diminta untuk kembali menata niat awal terkait alasan menyekolahkan anaknya di ITS. “Supaya apa yang dilakukan sekarang dapat membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (sof/lut)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan