Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka memperingati momen Lustrum XII atau Dies Natalis ke-60, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kegiatan doa bersama. Dilaksanakan secara daring, peserta dari berbagai kalangan dan agama berdoa untuk ITS dan Indonesia.
Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, menyampaikan, kegiatan doa bersama ini merupakan wujud rasa syukur ITS atas usia yang ke-60. Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendoakan para pahlawan, pendiri ITS, serta civitas academica yang sudah tiada. “Tidak lupa, kami mendoakan bangsa Indonesia supaya diberi kekuatan menghadapi cobaan dan tantangan di masa depan,” tambah dosen yang akrab disapa Ashari itu.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, menjelaskan bahwa usia ITS masih terbilang muda dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Meski demikian, ITS di usianya yang ke-60 mampu menjadi bagian dari lima perguruan tinggi terbaik Indonesia. “Ini menunjukkan keinginan ITS untuk terus maju dan berkembang,” ucapnya.
Nuh, sapaan akrabnya, melanjutkan, dies natalis ini merupakan momentum yang tepat bagi seluruh civitas academica ITS untuk merenungi kontribusi yang telah diberikan kepada ITS selama ini. Perenungan tersebut bertujuan agar para civitas academica siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar ke depannya. “Kebersamaan dan kekompakan dibutuhkan dalam keluarga ITS,” tegasnya.
Tidak ketinggalan, Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam (TPKI) ITS, Prof Dr Agus Zainal Arifin SKom MKom menambahkan bahwa semangat dan doa dari seluruh civitas academica sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ITS yang dapat berkontribusi secara luas ke seluruh tanah air, bahkan penjuru dunia. “Oleh karena itu, harapannya semua civitas academica semakin rukun dan saling bekerja sama dengan baik,” pungkasnya.
Doa juga dihaturkan oleh KH D Zamawi Imron yang hadir dalam acara. Lewat pembacaan puisi kebangsaan berjudul Harumkan Indonesia, ia mengajak peserta merefleksikan perjuangan para pahlawan serta keberagaman yang ada di Indonesia. “Semoga ITS dapat menghadirkan pahlawan baru yang akan mengharumkan Indonesia,” harap penyair asal Sumenep tersebut di akhir puisinya.
Selain itu, doa bersama yang digelar pada Minggu (8/10) ini dibacakan oleh enam tokoh dari agama yang berbeda secara bergantian. Mereka adalah Prof Dr M Ali Aziz (Islam), Pdt Marojahan Sintong Sijabat M Th (Kristen), Romo Yuventius Devi Ghawa (Katolik), Wayan Suraba SH MPdH (Hindu), I Putu Tedja (Budha), dan Wenshi Adi Broto (Konghucu). (sen/fat)
Mojokerto, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan komitmennya dalam menunjang program pendidikan dokter muda atau koas
Kampus ITS, ITS News — Terus berupaya dalam menjawab kebutuhan industri sukses mengantarkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menempati posisi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menciptakan lingkungan kampus ideal untuk mendukung pendidikan.
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya meningkatkan citra sebagai institusi pendidikan yang unggul