ITS News

Minggu, 17 November 2024
10 November 2020, 11:11

ITS di Mata Mereka: ITS Sebagai Referensi PENS untuk Berkembang dan Maju

Oleh : itstri | | Source : ITS Online

Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Dr Zainal Arief ST MT. (source: PENSTV)

Kampus ITS, ITS News Setelah 24 tahun menjadi bagian dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berdikari sejak berlakunya statuta baru ITS pada tahun 2012 lalu. Meski tetap berpijak pada visi masing-masing, kedua institusi ini acapkali bersama menduduki podium juara dalam sejumlah kompetisi. Hingga saat ini, PENS terus menjadikan ITS sebagai salah satu referensi untuk dapat kian berkembang dan bergerak maju.

Direktur PENS, Dr Zainal Arief ST MT menyampaikan bahwa PENS memang dilahirkan dan dibesarkan ITS sehingga dapat berdiri dan berkembang seperti saat ini. Menyesuaikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, PENS banyak belajar dari ITS, mulai dari proses pembelajaran sampai pembinaan. “Kami ingin terus menjalin kerjasama dan turut mendukung program ITS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),“ ujar pria yang akrab disapa Zar tersebut.  

Selayang pandang sejenak, doktor lulusan Nara Institute of Science and Technology ini bercerita, dirinya sempat mengenyam pendidikan Diploma-III (D3) di Fakultas Non Gelar Teknologi ITS pada tahun 1985 silam, ketika kampus ITS masih berlokasi di Jalan Baliwerti. Setelah lulus program D3, ia melanjutkan studi sarjana dalam program Lintas Jalur ITS. Gelar magister juga didapatkannya dari kampus perjuangan ini.

Tak hanya Zar saja yang telah lama akrab dengan ITS, banyak pengajar PENS yang juga merupakan lulusan ITS. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak keterkaitan program studi yang ada di PENS dan ITS. Bedanya, karena PENS adalah perguruan tinggi politeknik, maka porsi untuk hands-on atau keterampilan praktikum lebih banyak. “Sampai sekarang pun masih banyak dosen dari PENS yang melanjutkan studinya ke ITS,” tuturnya.

Adopsi Nilai Luhur Lulusan ITS Oleh PENS

Banyaknya lulusan ITS yang turut mengabdikan diri untuk berkontribusi di PENS memungkinkan ada yang budaya ITS yang terbawa. Hal ini dibenarkan oleh Zar dengan menekankan bahwa budaya PENS mengenai menjaga mutu dan kinerja yang baik merupakan budaya bawaan dari ITS yang diaplikasikan dalam kiprahnya di PENS. “Ada juga seperti nilai-nilai kebersamaan, kedewasaan, dan semangat untuk terus belajar, berkembang, serta meningkatkan kapasitas diri kita,” tegasnya.

Sebagai Direktur PENS, Zar pun mengakui banyak sekali mendapatkan pelajaran selama proses kuliah di ITS, terutama dalam hal semangat juang, kemandirian, dan pantang menyerah. Ia mencontohkan ketika dihadapkan dengan tugas yang bertubi-tubi. “Mungkin terasa berat di awal, namun saat terselesaikan dengan baik dapat menjadi sebuah kebanggaan tersendiri,” lanjutnya.

Direktur yang telah menjabat sejak tahun 2017 lalu ini menambahkan, semangat Sepuluh Nopember dari arek-arek Suroboyo dalam berjuang melawan tentara sekutu juga ditanamkan ITS pada mahasiswanya. “Bagi kami sendiri, nilai ini dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pendidik maupun peneliti sehingga mampu berkontribusi memajukan PENS,” terangnya.

Keterikatan Antara ITS dan PENS

PENS pernah bekerja sama dengan Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ITS. Dalam hal ini, Siskal menggaet PENS yang berkompetensi terkait instrumentasi elektronik dan kontrol untuk membuat alat bantu pembelajaran berupa simulasi logistik pelabuhan. Selain kerjasama tersebut, PENS juga berkolaborasi dengan ITS pada Forum Human Capital Indonesia berkaitan dengan program magang di beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk para mahasiswanya.

Selain itu, terdapat banyak kompetisi yang mempertemukan ITS dengan PENS. Contohnya adalah Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik), Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), maupun pemilihan mahasiswa berprestasi. “kesempatan ini adalah salah satu motivasi bagi para mahasiswa dan PENS untuk bisa menjadi yang lebih baik, bukan sekadar bersaing semata,” celetuknya. 

Dalam berbagai kompetisi tersebut, tak jarang ITS dan PENS sama-sama bersanding sebagai juara. Seperti halnya pada KRTI 2020 beberapa waktu lalu saat ITS menyandang gelar juara umum dan PENS berada pada posisi kedua. Hal ini menjadi pembelajaran bagi ITS maupun PENS untuk dapat terus meningkatkan prestasi sehingga dapat menjadi lebih baik dan tetap mempertahankan prestasi terbaiknya menjadi juara.

Potensi ITS Untuk Berkembang Dalam Pandangan PENS

Zar beranggapan bahwa potensi dan kesempatan setiap perguruan tinggi untuk menjadi lebih maju selalu ada, hal ini terkait dengan bagaimana cara memaksimalkan potensi yang ada. Selama ini, ITS telah mampu membaca potensinya yang memungkinkan untuk terus dikembangkan. “Ketika ITS membuahkan potensi berupa hasil karya, inovasi, dan prestasi, maka akan terbentuk sebuah branding yang menguatkan pamor ITS,” tambahnya.

Direktur yang memiliki fokus penelitian biomedical electronic ini mengakui bahwa ITS sudah begitu gencar memberikan karya inovasi serta menginformasikan kepada publik terkait inovasi tersebut. “Tentunya, cara ini juga menjadi referensi bagi PENS untuk dapat berinovasi sesuai dengan keunggulan kami lalu memberitakannya di media massa agar  dapat berkembang dan maju seperti ITS,” jelasnya.

Ketika ITS dan PENS bersama-sama mampu memberikan citra positif atas kiprahnya di kompetisi nasional dan internasional, semestinya dapat menjadi sebuah kebanggan bagi Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Akan tetapi, hal ini masih kurang diangkat oleh pemerintah kota dan provinsi. “Dengan komunikasi yang baik dan saling menguatkan antara ITS dan PENS, kedepannya semoga bisa berkolaborasi bersama dengan pemerintah kota dan provinsi,” tutur Zar.

Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Dr Zainal Arief ST MT saat mengisi acara wisuda PENS (source: pens.ac.id)

Harapan PENS pada Dies Natalis ITS ke-60

Direktur PENS memandang bahwa tema Technology for Prosperity yang diusung ITS dalam perayaan Dies Natalis kali ini sangatlah tepat. Hal ini dikarenakan ITS adalah tempat belajar teknologi. Dengan memanfaatkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada, ITS dapat memberikan banyak kontribusi untuk Indonesia. “Dengan misinya menjadikan teknologi sebagai tools untuk kemakmuran masyarakat adalah suatu tujuan yang mulia,” tegasnya.

Ke depan, Zar mengemukakan bahwa PENS ingin terus bekerjasama dan berkolaborasi dengan ITS dalam segala hal,  baik  proses pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut berlaku untuk semua elemen, baik untuk tenaga pendidiknya maupun mahasiswa. Pola kerjasama seperti ini harus terus ditingkatkan agar dapat saling menguatkan, terutama bagi PENS sendiri yang usianya baru 32 tahun.

“Pada kesempatan ini, kami berterimakasih kepada ITS atas kontribusi dan sumbangsih yang sangat besar untuk PENS. Selamat dan sukses untuk ITS pada Dies Natalis yang ke-60 ini. Semoga bisa terus maju dan mewujudkan visinya untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia (World Class University, red), serta semakin kuat, maju, dan terus mempertahankan semangat juang yang tinggi,” pungkasnya. (tri/qin)

Gedung Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang terletak bersebelahan dengan Kampus ITS Sukolilo. (source: youtube.com/penstv)

Berita Terkait