Kampus ITS, ITS News — Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas dari peran perguruan tinggi dalam menciptakan berbagai inovasi. Tak terkecuali, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang memiliki andil dalam kemajuan teknologi berkat kiprah dan prestasinya di dalam maupun luar negeri. Kiprah inilah yang kemudian menjadi rujukan Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam mengembangkan bidang ilmu teknologi di kampusnya.
Rektor Unpad, Prof Dr Rina Indiastuti SE MSIE, berpendapat bahwa sebagai sesama perguruan tinggi yang sudah berdiri lebih dari setengah abad, ITS dan Unpad telah berkembang dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan oleh hasil pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings tahun 2021 yang menobatkan kedua perguruan tinggi ini di jajaran kampus terbaik di Indonesia.
Rina, sapaan akrabnya, melihat ITS memiliki keunikan dan keunggulan sebagai perguruan tinggi dengan core keilmuan berupa teknologi. Melihat masih jarangnya perguruan tinggi Indonesia yang merujuk visi pengembangan teknologi bagi kehidupan, kontribusi nasional berupa hilirisasi karya inovasi teknologi ITS juga tidak bisa diremehkan. “Seperti motor listrik Gesits, buah karya pemikiran ITS yang luar biasa,” ujarnya.
Di dorong pada kenyataan itu, ITS yang unggul dalam bidang spesifik seperti teknologi pun menjadi acuan bagi pengembangan Unpad. Kampus yang besar dan tumbuh dari bidang ilmu humaniora dan kesehatan ini pun mulai mencatat adanya perkembangan keilmuan yang merambah bidang teknologi. “ITS mampu membangun rumah industri dalam kampus, hal ini menjadi rujukan bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” jelasnya.
Kolaborasi untuk Negeri
Bagi Rina, kolaborasi nasional maupun internasional menjadi hal penting yang harus dilakukan perguruan tinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, kolaborasi antar perguruan tinggi dalam bentuk kerja sama maupun konsorsium menjadi sebuah keniscayaan. “Jika masing-masing hanya bekerja sama dengan kampus internasional, tanpa melibatkan perguruan tinggi nasional, rasanya tidak terlalu efisien dan efektif,” ungkap wanita berjilbab ini.
Di sisi lain, Rina mengakui bahwa Unpad dan ITS memiliki fokus keilmuan yang berbeda. Namun, hal ini bukanlah alasan bagi universitas yang ingin bermanfaat dan mendunia itu untuk tidak berkolaborasi dengan ITS. Terlebih, kedua kampus ini memiliki target sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.“Dengan kolaborasi, ITS dan Unpad dapat berjalan beriringan dalam meningkatkan citra pendidikan Indonesia di mata dunia,” ujar wanita asal Kediri ini.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini menambahkan, cukup banyak bidang-bidang keilmuan di Unpad yang cukup prospektif untuk bisa menjalin kolaborasi atau bahkan konsorsium dengan ITS. Meskipun tidak banyak memiliki departemen yang sama dengan ITS, ia yakin hal ini bukanlah hambatan. “Bidang-bidang ini akan saling melengkapi, yang akan menjadi titik awal untuk kerjasama kedepannya,” imbuhnya.
Peran serta Unpad dan ITS yang yang tergabung dalam konsorsium energi terbarukan ini menjadi sebuah bukti. Proyek penelitian yang diselenggarakan oleh Queen Mary University of London (QMUL) pada 2019 ini, mendapatkan pendanaan dari Pemerintah Inggris yang disalurkan melalui Global Challenge Research Fund (GCRF). “Kemampuan peneliti dari ITS dan Unpad dalam bidang energi terbarukan itu sudah diakui di level nasional maupun internasional,” jelasnya.
Harapan Unpad pada Dies Natalis ITS ke-60
Di masa Revolusi Industri 4.0, pengaruh teknologi di berbagai sendi kehidupan memang tidak bisa disangkal. Bahkan di bidang seperti pertanian, kesehatan, termasuk bidang humaniora sudah beradaptasi dengan kehadiran teknologi. Sudah selayaknya institut teknologi seperti ITS mampu memimpin perkembangan inovasi teknologi dalam negeri. “ITS memiliki potensi dan sudah selayaknya semua karya dan inovasinya, teknologi, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” tutur Rina.
Kolaborasi penguasaan keilmuan dan riset teknologi bisa lebih mudah dibentuk manakala menjemput masalah-masalah kehidupan dan penghidupan masyarakat. Tak hanya berguna untuk mempercepat peningkatan rekognisi akademik kedua belah pihak, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Maka di masa depan, Rina berharap kerjasama dan hubungan baik ITS dengan Unpad semakin kokoh. “Semoga tetap maju dan berkontribusi pada masyarakat,” pungkasnya sembari tersenyum. (aje/hen)
Potret Rektor Universitas Padjadjaran, Prof Dr Rina Indiastuti SE MSIE. (Sumber: unpad.ac.id)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan