Direktur PPNS, Ir Eko Julianto MSc MRINA (sumber : channel youtube BEM PPNS)

Kampus ITS, ITS News – Berpisah setelah sempat berada di satu naungan institusi yang sama bukanlah alasan untuk memutuskan jalinan kedekatan. Hal ini dibuktikan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)  yang memiliki hubungan erat dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) melalui kerjasama dalam pengembangan bidang maritim.

Direktur PPNS, Ir Eko Julianto MSc, memaparkan bahwa PPNS pada awalnya merupakan bagian dari Departemen Teknik Perkapalan ITS pada tahun 1979.  Kemudian, sejak tahun 2014, PPNS resmi menjadi institusi mandiri berdasarkan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. “Kalau tidak ada peraturan itu, mungkin PPNS tidak mau berpisah dengan ITS,” ujar Eko, sapaan akrabnya.

 Sambungnya, pada dasarnya ITS dan PPNS memiliki ikatan yang erat, layaknya orang tua dengan anak. Dikatakan demikian, karena prestasi dan inovasi yang dimiliki ITS menjadi motivasi bagi berkembangnya PPNS. Contohnya, saat ITS meraih juara pertama dan disusul PPNS di posisi kedua pada Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) di tahun 2019. “Intinya, jangan sampai hal baik yang dimiliki ITS tidak bisa kami ikuti,” imbuhnya.

 Alumni Departemen Sistem Perkapalan ITS ini juga menjelaskan bahwa ITS dengan PPNS tidak pernah melakukan persaingan dalam pengembangan inovasi di bidang maritim. Sebab, pada kenyataannya, kedua kampus ini saling melengkapi dan menyempurnakan inovasi yang telah dilakukan masing-masing kampus. “Jadi tidak bisa dibandingkan, karena kami dengan ITS saling berkomplemen,” tegas Eko.

 Alih-alih persaingan, Eko lebih senang mengingat kontribusi yang diberikan ITS untuk PPNS. Sebagai contohnya, ITS bersama salah satu institusi pendidikan Belanda yang ikut andil dalam pengembangan pendidikan vokasi kemaritiman yang akan diterapkan di PPNS. “Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan dan kualitas tenaga kerja lapangan di bidang maritim,” sambungnya.

 Lanjut Eko, PPNS juga kerap berhubungan dengan melakukan kerja sama. Sebagai contoh, PPNS akan berkolaborasi dengan Departemen Desain Produk Industri ITS dalam membangun kapal-kapal kecil yang sudah dirancang sebelumnya. Kapal-kapal ini rencananya akan dibangun oleh mahasiswa PPNS pada saat proses magang berlangsung. “Kontribusi dari kami ataupun dari ITS membuktikan adanya hubungan erat yang terjalin dengan baik,” ucap Eko.

 Pada akhir wawancara, Eko berharap di suasana Dies Natalis ITS ke-60 ini, hubungan ITS dengan PPNS menjadi lebih erat dan ITS juga semakin dikenal di kancah internasional. “Terutama ITS harus bisa mengungguli universitas yang terkenal di kancah dunia. VIVAT ITS!” pungkasnya. (sen/hen)