Kampus ITS, ITS News – Selama 60 tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tiada hentinya berupaya menghasilkan berbagai inovasi untuk negeri. Dan selama mengarungi bahtera pengabdian tersebut, hadir pula Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai kolega yang senantiasa menemani. Lantas, sebagai sesama institut teknologi, bagaimanakah sinergi kedua perguruan tinggi tersebut dalam memajukan negeri?
Menurut Kepala Bagian Sistem Informasi dan Publikasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB, Housny Mubarak, sejatinya ITB dan ITS sedari lama telah menjalin kolaborasi di berbagai bidang. Yang tak jarang juga melibatkan mitra lain di luar kerja sama dari kedua kampus teknologi ini. Misalnya dalam pengembangan inovasi sistem informasi dan teknoologi bersama PT Microsoft Indonesia, yang direalisasikan lewat program pertukuran dosen, profesor, serta mahasiswa pada lima belas tahun silam.
Masih di bidang industri, ITB dan ITS pun sempat berkolaborasi dalam peningkatan availability dan reliability Unit Pembangkit bersama PT PLN (Persero) pada 2011. Yang mana berkat kecakapan keduanya dalam bidang tersebut, kemudian mendorong ITB dan ITS untuk ikut ambil bagian dalam inisiasi mobil listrik nasional mulai 2019 lalu. Hasil studi yang diharapkan pun tak tanggung-tanggung, sebab akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengkajian dalam pengembangan hingga produksi mobil listrik asli Indonesia nantinya.
Di tahun yang sama, dua kampus yang menjadi poros inovasi teknologi tersebut menaruh perhatian pula terhadap bidang kemaritiman. Kolaborasi yang dilakukannya untuk bidang tersebut, diadakan dalam rangka memperingati Seratus Tahun Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, ITS dan ITB menyepakati potensi maritim Indonesia mampu dikembangkan dengan inovasi dan kolaborasi dari akademisi lintas disiplin terkait. Potensi tersebut diupayakan dengan pengembangan pariwisata ataupun inovasi energi untuk mengembangkan kawasan pesisir.
Tak ketinggalan, bentuk pengabdian lain dari kedua institut ini ialah upaya memajukan pendidikan. Diketahui ITB dan ITS adalah inisiator dan pembina dalam pendirian perguruan tinggi teknologi di luar Pulau Jawa. Adanya pendirian institut teknologi ini ditujukan untuk meningkatkan lulusan mahasiswa Indonesia di bidang sains dan teknologi. “ITB sebagai inisiator dan pembina Institut Teknologi Sumatera (ITERA), sedangkan ITS sebagai inisiator dan pembina Institut Teknologi Kalimantan (ITK),” ungkapnya.
Dan yang tak kalah menarik, ITB dan ITS juga aktif memberikan sumbangsihnya untuk negeri terkait pengembangan teknologi transportasi udara. Melalui program Penelitian Kolaborasi Indonesia, keduanya berhasil melakukan dua penelitian dengan judul Identifikasi Sumber Gempa Bumi di Pulau Jawa Berbasiskan Interdisiplin Ilmu Kebumian untuk Pembaruan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Bumi Indonesia, serta Pemetaan Diversitas dan Potensi Mikroba Simbiotik Spons Air Tawar Eunapius Carteri.
Pada 2020 ini, ITS genap berusia 60 tahun yang bertepatan dengan usia ITB yang genap 100 tahun. Housny berharap, kedepannya kedua perguruan tinggi ini dapat terus bekerja sama untuk mendukung kemandirian dan keunggulan bangsa Indonesia. “Semoga kerjasama antar keduanya dapat meningkat dari segi kualitas dan kuantitas menuju kolaborasi multiple helix dalam menghasilkan berbagai inovasi,” pungkasnya. (vi)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan