Kampus ITS, ITS News – Sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi dalam membangun peradaban berpendidikan dan berkemajuan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menambah delapan guru besar atau profesor baru sekaligus dalam Sidang Terbuka dan Pengukuhan Profesor ITS, Rabu (25/11). Pergelaran yang berlangsung di Gedung Research Center ITS ini menjadi pengukuhan terbesar sepanjang sejarah ITS.
Prosesi pengukuhan yang diselenggarakan ini disiarkan secara langsung melalui media informasi ITS, karena tidak mengundang tamu secara luring seperti biasanya akibat pandemi Covid-19. Pada prosesi yang dihadiri langsung oleh Rektor ITS dan dipimpin oleh Ketua Dewan Profesor ITS tersebut, kedelapan profesor baru itu masing-masing memaparkan orasi ilmiah hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dari total profesor baru kali ini, empat di antaranya adalah dosen dari Fakultas Sains dan Analitika Data. Dari sana tercakup beragam bidang keahlian, seperti bidang Ilmu Fisika Teori, bidang Pemodelan Matematika dan Simulasi Numerik, bidang Ilmu Fisika Logam, serta bidang Ilmu Kimia Anorganik Bahan Alam. Secara berurutan, bidang-bidang tersebut dibawakan oleh Prof Agus Purwanto, Prof Chairul Imron, Prof Triwikantoro, dan Prof Djoko Hartanto.
Selain itu, melalui pengukuhan kali ini juga bertambah guru besar dari Fakultas Vokasi ITS. Dialah Prof Ridho Bayuaji dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil yang membawakan topik orasi Potensi Beton Geopolimer: Beton Ramah Lingkungan dan Peluang Kontribusinya pada Infrastruktur Maritim di Indonesia.
Sedangkan dari Fakultas Teknologi Kelautan ITS mencuat nama Prof Heri Supomo yang ahli di bidang Ilmu Teknologi Produksi dan Meterial Kapal pada Departemen Teknik Perkapalan. Prof Heri menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Bambu Laminasi sebagai Material Kapal Masa Depan yang Ramah Lingkungan, Estetis, Terbarukan, dan Lestari.
Sementara itu, tak ketinggalan, muncul nama guru besar baru dari Departemen Teknik Informatika. Prof Tohari Ahmad namanya, yang memiliki keahlian di bidang Keamanan Informasi dan Jaringan. Dalam orasi ilmiahnya, ia membawakan topik Mekanisme Reversible Data Hiding untuk Menjaga Privasi Data.
Profesor baru lain yang dikukuhkan pertama adalah Prof Harus Laksana Guntur dengan bidang keahlian Rekayasa Peredam Getaran dari Departemen Teknik Mesin. Profesor yang menambah jumlah guru besar Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem ini mengawali pengukuhan dengan orasi bertopik Rekayasa Energi Terbuang pada Sistem Peredam Getaran Kendaraan.
Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Nadjaji Anwar MSc menyambut gembira anggota barunya yang pada kesempatan kali ini menggenapi jumlah total guru besar yang dikukuhkan ITS hingga 132 profesor. “Suatu anugerah yang besar, karena perlahan porsi guru besar ITS menginjak di angka 10 persen dari total 966 dosen aktif,” ungkapnya gembira.
Profesor yang juga mengetuai Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (MDGB PTN-BH) ini juga beramanat, supaya Dewan Profesor dapat mendarmabaktikan ilmunya serta setia terhadap almamater ITS. “Tentu tidak lupa kita berharap semoga membawa berkah dan manfaat untuk keluarga, nusa, dan bangsa,” ucapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD mendukung apa yang diungkapkan Nadjaji sebelumnya. Menurutnya, mendapat tambahan sumber daya manusia (SDM) yang secara formal menyandang gelar profesor akan banyak membawa implikasi kepada ITS. “Misalnya, sangat banyak dibutuhkan SDM profesor unggul untuk menunjang 16 program doktoral yang kita punyai,” sebutnya.
Di samping itu, harapannya menjulang akan semakin meningkat pula jumlah mahasiswa ITS di tingkat pascasarjana, seiring dengan peningkatan jumlah profesor kali ini. Tak hanya itu, dari segi pendampingan mahasiswa, rektor yang akrab disapa Ashari ini juga mendorong agar prestasi mahasiswa ITS bisa meningkat lebih jauh lagi. “Sebelumnya, belum menjadi profesor saja, para mahasiswa dampingan bapak-bapak sekalian banyak menjaring prestasi. Apalagi sekarang (setelah menjadi profesor),” candanya memotivasi.
Terkait pemeringkatan ITS yang kian membaik, guru besar dari Departemen Teknik Elektro itu pun yakin bahwa bertambah banyaknya jumlah profesor juga akan membantu kenaikan kontribusi ITS pada publikasi internasional. “Melonjaknya jumlah profesor secara eksponensial, harapannya akan meningkatkan pula jumlah mahasiswa pascasarjana dan kontribusi publikasi internasional ITS,” tandasnya penuh semangat.
Sekali lagi ia menegaskan bahwa titik yang dicapai sekarang ini adalah awal perjuangan mengemban amanah dari negeri yang lebih banyak lagi. “Selamat dan silakan bergabung dengan komunitas di Research Center, Innovative Center, serta banyak pusat kajian lainnnya yang telah menanti anda,” pungkasnya. (qaf/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukir prestasi dengan menempati posisi ke-77 dunia dan peringkat
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pengurus Wilayah
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh