Kampus ITS, ITS News – Delegasi Kedutaan Besar (Kedubes) Denmark di Indonesia berkunjung ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jumat (4/11), untuk menjajaki kerja sama terutama di bidang maritim. Sebagai institusi yang sejak awal pendiriannya didapuk langsung oleh presiden pertama Indonesia untuk fokus di bidang maritim, ITS menerima secara resmi kunjungan tersebut.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyambut langsung Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen bersama jajarannya antara lain Jacob Kahl Jepsen selaku Commercial Counsellor dan Andre Pandean selaku Commercial Advisor di Gedung Rektorat ITS. Sebagai pembuka, Ashari mengenalkan kampus ITS dan Science Technopark ITS kepada delegasi Kedubes Denmark tersebut.
Disebutkan rektor yang akrab disapa Ashari ini, Science Technopark ITS terdiri atas tiga center unggulan yakni di bidang robotika, otomatif, kreatif, dan maritim. “Science Technopark ITS berkomitmen untuk mendukung inovasi dan komersialisasi teknologi, pengembangan kreasi usaha dan lapangan kerja, serta pengembangan ekonomi dari hasil hilirisasi riset oleh dosen dan mahasiswa,” terangnya.
Melalui pemaparan di awal tersebut, Dubes Denmark Lars Bo Larsen mengungkapkan ketertarikannya lebih lanjut dalam mengetahui bentuk-bentuk peluang kerja sama yang dapat dibangun bersama ITS nantinya. Oleh karena itu, kunjungan delegasi Denmark ini dilanjutkan pula ke Gedung National Ship Design and Engineering Center (NaSDEC) ITS.
Seusai pemaparan singkat oleh Manajer Unit Klaster Inovasi Maritim ITS Ir Tri Achmadi PhD, rombongan delegasi Denmark diajak berkeliling Gedung NaSDEC yang juga menyajikan pameran. Dalam pameran ini memperlihatkan sejumlah startup dan produk inovatif sivitas akademika ITS.
Salah satu di antaranya adalah Ecofriendly Innovation Product, yaitu kontainer ramah lingkungan yang lebih murah dan ringan. “Beliau sangat terkesan dengan inovasi produk kontainer buatan mahasiswa ITS karena sangat relevan dengan kebutuhan maritime di Denmark,” ujar Tri Achmadi.
Ada pula Automatic Identification System ITS (AISITS) yang merupakan sistem peringatan dini bagi kapal agar mengurangi kecelakaan laut. Kemudian iStow yang merupakan sistem perencanaan penyimpanan barang bagi tranportasi laut dan banyak produk-produk lain yang bergerak di bidang kemaritiman.
Meski berfokus di bidang maritim, namun pameran tersebut juga menyajikan produk-produk lain di luarnya tapi masih berkaitan erat dengan teknologi. Salah satunya adalah IKUBox, yaitu Disinfector Box untuk benda-benda medis dan rumah tangga. “Kami menyajikan semua produk yang ada dengan harapan dapat memborong perluang kerja sama,” tutur dosen Departemen Teknik Transportasi Laut itu.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, lewat kunjungan singkat tersebut, Dubes Lars Bo Larse pun mengutarakan keinginannya untuk menindaklanjuti potensi kerja sama bersama ITS dengan berencana mengirim delegasi industrinya. “Saya rasa ini berita bagus untuk ITS agar dapat memasarkan karya risetnya ke level industri maupun level komersial,” pungkasnya sumringah. (ra/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan