Kampus ITS, ITS News — Sebagai negara kepulauan, Indonesia masih perlu berbenah dalam mengelola potensi baharinya. Menyikapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Ir R Agus H Purnomo MM menyatakan jika negara ini perlu menggencarkan penerapan teknologi pada sektor maritim. Dalam kuliahnya, ia menyebutkan bahwa implementasi teknologi memegang peran penting untuk pengelolaan potensi bahari.
Agus, sapaan akrabnya, mengatakan jika laut Indonesia memiliki tiga potensi besar yang dapat dikelola. Ketiga potensi tersebut meliputi potensi wisata bahari, perikanan laut, dan perhubungan maritim. “Jika ketiganya berhasil dikelola dengan baik, maka akan menjadi basis kekuatan ekonomi tersendiri bagi daerah terkait,” tuturnya membuka topik bahasan.
Alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini melanjutkan, Surabaya termasuk salah satu daerah yang berhasil memanfaatkan tiga potensi tersebut. Hal ini terbukti dengan data hasil persebaran Produk Domestik Bruto (PDB) maritim yang didominasi dari wilayah timur Indonesia seperti Surabaya. “Melihat contoh ini, perlu kesiapan infrastruktur laut yang mampu menyokong besarnya potensi bahari yang ada,” imbuhnya antusias.
Dalam kacamatanya, Agus berpendapat bahwa implementasi teknologi menjadi salah satu langkah utama guna mendukung efisiensi automasi penyaluran logistik dan transportasi bahari. Di mana menurutnya, efisiensi automasi ini dipengaruhi oleh kebermanfaatan ekonomi, tren demografis, serta keamanan dan keselamatan di wilayah tersebut.
Lebih dalam lagi, Agus menambahkan, implementasi teknologi maritim juga mampu meningkatkan volume perdagangan. Tidak hanya itu, eksistensi teknologi dalam praktik lapangan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih unggul lagi. “Implementasi ini sendiri merupakan wujud adaptasi revolusi industri 4.0 di sektor bahari,” sebut anggota Ikatan Alumni (IKA) ITS ini.
Dalam pemaparannya di rangkaian acara Hari Nusantara ini, Kamis (10/12), Agus menyebutkan jika tren teknologi sudah mulai diterapkan di maritim Indonesia. Di hadapan sivitas akademika ITS, ia menyontohkan beberapa produk seperti kapal tanpa awak dan chat bot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat memandu pelayaran. “Selain itu, terdapat pula drone untuk memudahkan proses inspeksi kapal serta robot pemeliharaan kapal dan struktur laut lainnya,” paparnya.
Ke depannya, Agus berharap agar teknologi-teknologi tersebut dapat terus dikembangkan lagi. Selain itu, ia ingin agar implementasi teknologi dalam pengelolaan potensi bahari terus digalakkan. “Saya harap, rekan-rekan mahasiswa dapat terus berinovasi agar mampu memaksimalkan potensi bahari sebaik mungkin,” tutup Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mengakhiri. (rys/dik)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan