ITS News

Minggu, 17 November 2024
16 Desember 2020, 20:12

Implementasi Teknologi untuk Kelola Potensi Bahari

Oleh : itsrys | | Source : ITS Online

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Ir R Agus H Purnomo MM memparkan gagasannya dalam webinar perayaan Hari Nusantara, Kamis (10/12).

Kampus ITS, ITS News — Sebagai negara kepulauan, Indonesia masih perlu berbenah dalam mengelola potensi baharinya. Menyikapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Ir R Agus H Purnomo MM menyatakan jika negara ini perlu menggencarkan penerapan teknologi pada sektor maritim. Dalam kuliahnya, ia menyebutkan bahwa implementasi teknologi memegang peran penting untuk pengelolaan potensi bahari.

Agus, sapaan akrabnya, mengatakan jika laut Indonesia memiliki tiga potensi besar yang dapat dikelola. Ketiga potensi tersebut meliputi potensi wisata bahari, perikanan laut, dan perhubungan maritim. “Jika ketiganya berhasil dikelola dengan baik, maka akan menjadi basis kekuatan ekonomi tersendiri bagi daerah terkait,” tuturnya membuka topik bahasan.

Gambaran wilayah Indonesia dan persebaran Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini melanjutkan, Surabaya termasuk salah satu daerah yang berhasil memanfaatkan tiga potensi tersebut. Hal ini terbukti dengan data hasil persebaran Produk Domestik Bruto (PDB) maritim yang didominasi dari wilayah timur Indonesia seperti Surabaya. “Melihat contoh ini, perlu kesiapan infrastruktur laut yang mampu menyokong besarnya potensi bahari yang ada,” imbuhnya antusias.

Dalam kacamatanya, Agus berpendapat bahwa implementasi teknologi menjadi salah satu langkah utama guna mendukung efisiensi automasi penyaluran logistik dan transportasi bahari. Di mana menurutnya, efisiensi automasi ini dipengaruhi oleh kebermanfaatan ekonomi, tren demografis, serta keamanan dan keselamatan di wilayah tersebut.

Gambaran tren teknologi dalam bidang transportasi yang akan terus dikembangkan di masa depan.

Lebih dalam lagi, Agus menambahkan, implementasi teknologi maritim juga mampu meningkatkan volume perdagangan. Tidak hanya itu, eksistensi teknologi dalam praktik lapangan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih unggul lagi. “Implementasi ini sendiri merupakan wujud adaptasi revolusi industri 4.0 di sektor bahari,” sebut anggota Ikatan Alumni (IKA) ITS ini.

Dalam pemaparannya di rangkaian acara Hari Nusantara ini, Kamis (10/12), Agus menyebutkan jika tren teknologi sudah mulai diterapkan di maritim Indonesia. Di hadapan sivitas akademika ITS, ia menyontohkan beberapa produk seperti kapal tanpa awak dan chat bot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat memandu pelayaran. “Selain itu, terdapat pula drone untuk memudahkan proses inspeksi kapal serta robot pemeliharaan kapal dan struktur laut lainnya,” paparnya.

Ke depannya, Agus berharap agar teknologi-teknologi tersebut dapat terus dikembangkan lagi. Selain itu, ia ingin agar implementasi teknologi dalam pengelolaan potensi bahari terus digalakkan. “Saya harap, rekan-rekan mahasiswa dapat terus berinovasi agar mampu memaksimalkan potensi bahari sebaik mungkin,” tutup Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mengakhiri. (rys/dik)

 

Berita Terkait