Surabaya, ITS News – Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah. Meski demikian, masih banyak elemen pemerintah yang belum memanfaatkannya, seperti Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Untuk itu, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas), membantu mengolah data spasial berbasis SIG untuk penyusunan profil kecamatan.
Ketua Tim Abmas, Ummi Fadlilah Kurniawati ST MSc, menjelaskan bahwa SIG mampu mengakomodasi data spasial menjadi sebuah tampilan informasi dalam perencanaan. Oleh sebab itu, SIG menjadi komponen penting dalam analisis keruangan dalam perencanaan kota. “Informasi berbasis keruangan adalah pondasi untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah,” tambah wanita yang kerap disapa Ummi ini.
Lebih lanjut, Ummi menyoroti pemanfaatan SIG dalam level pemerintahan Kecamatan Sukolilo yang masih belum optimal. Pasalnya, basis data di kecamatan ini masih berupa data statistik. Padahal, wilayah ini dinamis dari aspek kependudukan karena banyaknya mahasiswa dari perguruan tinggi yang tinggal di sana. “Bisa dibilang hal itu yang mendorong kami melakukan kegiatan Abmas,” ujar dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini.
Selanjutnya, kegiatan Abmas dilakukan dalam tiga tahap, yaitu studi literatur, pengumpulan data, dan pengolahan data. Dokumen yang dikaji dalam tahap pertama berupa data statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Selanjutnya, data tersebut diverifikasi melalui kegiatan survei agar sesuai dengan kondisi yang aktual. “Survei juga bertujuan untuk mengumpulkan data koordinat fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sukolilo,” jelasnya.
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dalam enam aspek yang mempresentasikan profil wilayah. Keenam aspek tersebut meliputi kondisi geografis, kependudukan, kesehatan, sosial ekonomi, agama, dan pendidikan “Data-data ini selanjutnya diolah menggunakan aplikasi ArcGIS dengan menggunakan koordinat variabel yang ada,” lanjutnya.
Kegiatan yang berakhir pada 25 November lalu ini menghasilkan buku profil dan album peta hasil analisis yang diserahkan kepada pihak Kecamatan Sukolilo. Ummi berharap kegiatan pengabdian ini dapat mempermudah pemerintah untuk mengetahui gambaran kondisi Kecamatan Sukolilo. “Tak hanya itu saya berharap produk Abmas ini dapat mendukung proses perencanaan pembangunan, terutama di lingkungan sekitar ITS,” tuturnya.
Sebagai informasi, pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk kerjasama Ummi dengan enam dosen dari Departemen PWK. Yakni Siti Nurlaela ST MCOM PhD, Hertiari Idajati ST MSc, Cahyono Susetyo ST MSc, Ketut Dewi Martha Erli ST MT, Nursakti Adhi Pratomoadmojo ST MSc, dan Fendy Firmansyah ST MT. Selain itu, kegiatan ini turut melibatkan lima mahasiswa dari departemen yang sama dalam mengolah peta hasil analisis spasial. (aje/hen)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan