Kampus ITS, ITS News – Jasa mencuci pakaian atau laundry yang menjamur saat ini semakin memudahkan masyarakat dalam beraktivitas lainnya, termasuk bagi para mahasiswa yang mempunyai kesibukan di kampus. Untuk itu, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi bernama londri.in, guna memudahkan mahasiswa yang ingin menggunakan jasa laundry tanpa masalah.
Ketua tim Muhammad Nauval Ibrahim mengungkapkan, aplikasi ini hadir untuk mengatasi permasalahan mahasiswa terhadap kebutuhan laundry. Karena masih banyak mahasiswa yang merasa bermasalah terhadap tidak adanya estimasi waktu yang pasti, tidak ada layanan antar jemput, garansi pakaian hilang, serta keterjaminan cucian bersih dan wangi.
Tidak hanya menyelesaikan permasalahan pada mahasiswa dalam penggunaan jasa laundry yang ada di kawasan kampus sekitar Surabaya. londri.in juga bertujuan merangkul pebisnis laundry agar memiliki basis pasar yang lebih luas melalui aplikasi. “Selain itu juga untuk memberdayakan UMKM penyedia bahan baku laundry,” tambah pemuda yang akrab disapa Ibra ini.
Ibra menjelaskan bahwa aplikasi londri.in terbagi menjadi dua yaitu untuk pelanggan dan mitra. Manfaat bagi pelanggan di antaranya adanya sistem antar jemput, di mana pelanggan hanya menentukan titik penjemputan laundry. Kemudian driver akan mengambil laundry dan mengantarkan kembali.
Selain itu, londri.in juga menawarkan garansi pakaian hilang dan estimasi pengerjaan jelas. Pelanggan dapat memilih berbagai jenis jasa laundry dan melakukan pembayaran secara cashless melalui Londripay. “Pelanggan juga diuntungkan dengan adanya sistem reward dan akumulasi poin,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri ini.
Tak hanya melakukan analisa kondisi pasar pada pelanggan, tim londri.in juga bergerak untuk mendengar masukan dari para pebisnis laundry. Melalui wawancara yang dilaksanakan, pebisnis laundry memiliki masalah yang sama yaitu hanya memiliki basis pasar pada daerah di sekitar lapak mereka saja.
Ibra menjelaskan bahwa saat pandemi Covid-19 ini, banyak lapak pebisnis laundry yang mengalami sepi pelanggan. “Melalui permasalahan tersebut, tim londri.in mencari strategi untuk dapat memberikan basis pasar yang lebih luas kepada pebisnis laundry,” tambahnya.
Kemudian londri.in hadir untuk memberikan beberapa manfaat pada mitra dengan menawarkan basis pelanggan baru yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan dengan menawarkan ongkir sama, di mana hanya dengan Rp 3.000 di seluruh wilayah Surabaya.
Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi mitra ini mengatur mulai dari mencuci, menjemur hingga menyetrika. Sehingga kualitas dari hasil laundry bisa dikontrol dan dapat memberikan jaminan estimasi yang tepat. “Selain itu, londri.in juga menyediakan bahan baku dengan kualitas baik dan terjangkau,” jelas Ibra.
Dalam pembuatan aplikasi londri.in, Ibra dibantu oleh empat temannya yang tergabung dalam tim PKM Kewirausahaan. Mereka adalah Achmad Akmal Dyantama, Muhammad Fajar Alfandi, Zaenal Makhmudi, dan Arief Prasetyo. Tim yang dibimbing langsung oleh dosen bernama Diesta Iva Maftuhah ST MT ini berhasil membawa pulang medali emas PKM-K Pimnas ke-33 tahun 2020.
Di tengah persiapan, Ibra dan tim tidak berhenti untuk mendengarkan suara pelanggan dan mengandalkan data-data terpercaya. Mereka juga melakukan evaluasi dan segera memperbaiki kekurangan. “Berkat semua kerja keras dan semangat, akhirnya dapat menyelesaikan aplikasi londri.in hingga menjadi pemenang,” tutup Ibra. (naj/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan