Kampus ITS, ITS News – Hidup di negera baru menjadi tantangan bagi seseorang untuk mampu memahami bahasa masyarakatnya, tak terkecuali bagi mereka yang sedang menimba ilmu di Indonesia. Oleh sebab itu,Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinisiatif membekali kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa asing lewat lomba memasak masakan Indonesia.
Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS, Ratna Rintaningrum SS MEd PhD menjelaskan bahwa mahasiswa asing yang belajar di ITS diwajibkan untuk memahami Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar akademik di beberapa kelas pembelajarannya. “Sudah menjadi tugas kami untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa asing ITS agar mampu menggunakan bahasa Indonesia di mana saja,” jelasnya.
Sejalan dengan pernyataannya, Ratna pun mengungkapkan, UPT Bahasa dan Budaya ITS bertanggung jawab terhadap inovasi dan kesemarakan program kebahasaan yang diselenggarakan. Dari sinilah, Ratna dan tim sepakat untuk memberikan bekal wawasan indonesia melalui kegiatan yang santai namun menantang. “Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing perlu dirancang dalam kegiatan inovasi agar pola pembelajarannya menyenangkan,” ungkapnya.
Pembekalan bahasa ini dikemas dalam perlombaan bertajuk E-Live Cooking Demo Challenge yang dilakukan secara daring oleh setiap pesertanya. Sebelum mulai memasak, mahasiswa internasional diharuskan memperkenalkan diri mereka. Selain itu mereka pun diminta untuk menyebutkan asal negaranya, apa yang akan dimasak, bahan, dan bagaimana cara memasaknya. “Kemudian, peserta harus merekam dari awal hingga sampai makanan yang mereka buat telah siap disajikan,” terang perempuan asal Trenggalek ini.
Selama proses pembuatan makanan tersebut, lanjut Ratna, peserta diharuskan menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung tujuan utama dalam kegiatan ini untuk mempelajari Bahasa Indonesia dalam kondisi yang santai. Kegiatan ini pun merupakan salah satu bagian dari kelas yang mereka ambil. “kegiatan ini adalah bagian dari pembelajaran kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA),” ungkap dosen Departemen Studi Pembangunan ini.
Menariknya, kegiatan yang berlangsung selama enam hari hingga 22 Desember ini pun diadakan berbarengan dengan perayaan Hari Ibu di Indonesia. Menurut Ratna, agenda ini akan memberi kesempatan pada mereka untuk mengingat ibu kandung di negara asalnya. Tak lupa juga bagi mereka untuk mengingat sosok ibu dosen dan Tim UPT Bahasa dan Budaya ITS yang mengajari dan mendampingi mereka dalam berbahasa Indonesia.
Ratna mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, UPT Bahasa dan Budaya ITS dapat memberikan variasi baru metode pembelajaran Bahasa Indonesia kepada mahasiswa asing. Sehingga, kegiatan belajar Bahasa Indonesia akan langsung melibatkan lingkungan sekitar dan dapat mengenal lebih jauh budaya Indonesia. “Inilah yang disebut integrasi bahasa dan budaya yang terjadi tanpa disadari oleh pembelajar,” pungkasnya. (ri/hen)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan