Ilustrasi Startup. Sumber: moneycontrol.com
Kampus ITS, ITS News – Meraih pendanaan yang besar merupakan mimpi indah bagi pelaku bisnis baru atau yang dikenal dengan nama startup. Akan tetapi dalam praktiknya, memikat investor tidaklah semudah menghabiskan modal usaha. Berdasarkan pengalaman Chief Executive Officer (CEO) IPOS, Mochamad Tibiyani, diperlukan beberapa kiat yang harus dilakukan supaya berhasil mendapatkan kucuran dana dari investor.
Pria yang akrab disapa Cak Tibi ini, mengawali pemaparannya dengan menekankan pentingnya alasan pendirian suatu startup bagi investor. Menurutnya, jika alasan membangun sebuah startup hanya karena membutuhkan uang, investor tidak akan tertarik. “Oleh karena itu, buatlah kemanfaatan untuk sekitar,” ungkapnya.
Selain itu, Cak Tibi mengungkapkan bahwa saat suatu bisnis sudah berjalan, proses mencari investor akan lebih mudah. Oleh sebab itu, ia menyarankan perlunya mencari partner strategis yang memiliki produk yang beririsan dengan milik kita. “Jadi nanti capaiannya adalah jaringan yang lebih luas,” tambahnya dalam webinar yang digelar Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini.
Bagi pemula, Cat Tibi menyarankan untuk mencari investor dengan diawali pengajuan proposal. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi yang menarik, menjelaskan risiko usaha, serta membuat strategi usaha. Selain itu, startup juga perlu membuat laporan keuangan, daftar calon investor, dan sebagainya. “Hal tersebut lantaran kepercayaan perusahaanlah yang dapat menjadi kunci ketertarikan berinvestasi,” tambahnya.
Namun sebelum itu, perlu diketahui oleh para pelaku startup bagaimana cara berjumpa dengan investor. Cak Tibi menekankan pentingnya pergaulan dalam menemukan investor tersebut. Menurutnya, lima orang terdekatlah yang akan mempengaruhi kehidupan para pelaku startup. “Saya dulu aliran nongkrong, ngopi, tapi di negara sebelah (Singapura, red) yang enaknya suku bunga rendah untuk menabung,” ujar pria berkacamata tersebut.
Jika sudah bertemu dengan investor yang dinilai sesuai, Cat Tibi pun mengingatkan kemampuan bernegosiasi adalah salah satu hal yang harus dimiliki. Dalam hal ini, persiapkan segala hal yang berkenaan dengan apa yang akan ditawarkan kepada para investor. “Setiap jenis investor umpannya berbeda, pendekatannya berbeda, yang tetap adalah value proportion-nya,” tuturnya.
Bila ditinjau dari sudut pandang investor, Direktur Utama PT Wirani Sons, Made Suryadana, menganggap jika berinvestasi pada startup adalah sebuah tantangan. Pasalnya, selain memiliki risiko tinggi, juga dibarengi dengan pengembalian yang tinggi pula. Maka dari itu, investor lebih suka mengenal terlebih dahulu profil pendiri startup secara personal. “Kalau tertarik dan sudah bergaul, akan membuat investor lebih percaya,” ungkapnya.
Namun sejauh ini, Made menyayangkan karena ada banyak pelaku startup yang justru gagal setelah memperoleh investasi. Menurutnya, mereka mudah teralihkan dengan hal baru, sehingga dana yang yang sudah diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik. “Saya harap, bagi siapapun yang ingin mendirikan startup untuk lebih bersungguh-sungguh dalam membangun bisnisnya,” tekan alumnus Teknik Elektro ITS ini. (sof/hen)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan