Malang, ITS News – Ekonomi lokal dapat ditingkatkan lewat beragam cara. Jika daerah tersebut memiliki potensi bercocok tanam yang tinggi, maka budidaya tanaman merupakan langkah tepat guna mengembangkan taraf hidup masyarakat setempat. Demikian yang melatarbelakangi dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam melakukan pengabdian masyarakat (abmas) di Kabupaten Malang.
Abmas yang digelar di Dusun Simping, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang tersebut merupakan inisiasi ketua tim abmas, Ir Lantip Trisunarno MT bersama dosen Departemen Kimia, Prof Dr Fahimah Martak MSi. Keduanya meyakini, dusun ini merupakan area yang tepat digunakan untuk bercocok tanam. Pasalnya, kondisi lingkungan setempat sangat mendukung adanya budidaya tersebut.
Kepada ITS Online, ketua tim yang akrab disapa Lantip ini menjelaskan, upaya ini mendapat dukungan penuh dari Karang Taruna Adhikarya Bhakti. Usut punya usut, organisasi pemuda milik dusun Simping ini merupakan organisasi yang bergerak di bidang ekonomi produktif. Di mana, salah satu fokus utamanya adalah untuk menggencarkan budidaya tanaman. “Oleh karenanya, kami menjadikan mereka mitra abmas agar kegiatan ini dapat terus berkesinambungan,” ujarnya.
Lantip melanjutkan, usaha budidaya tanaman ini menjadi fokus karang taruna setempat lantaran memiliki beberapa masalah yang harus ditangani. Di antaranya ialah, kapasitas greenhouse yang masih kurang memadai hingga pemahaman masyarakat soal usaha budidaya tanaman yang masih minim. “Dari sana, potensi usaha budidaya tanaman di dusun tersebut masih kurang optimal,” imbuh dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ini.
Ia mengungkapkan, ada beberapa solusi yang coba ditawarkan oleh tim abmas ini. Pertama, merancang dan membangun greenhouse tambahan. Tercatat, hingga berita ini ditulis, mereka berhasil membangun satu greenhouse berukuran 48 meter persegi. Yang mana, greenhouse tersebut didesain oleh anggota karang taruna dengan bimbingan dari tim abmas ITS. “Sedangkan pembangunannya dikerjakan secara gotong royong dengan masyarakat sekitar,” tutur Lantip.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menambahkan, tim abmas ini turut menawarkan solusi lain berupa pelatihan pembukuan keuangan sederhana. Tujuannya, masyarakat dapat memahami cara mencatat transaksi bisnis harian yang dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu serta menghitung keuntungan tiap bulan. “Di samping itu, kami juga menjelaskan cara presentasi dan analisis data guna pengembangan usaha,” runtutnya menceritakan.
Tidak berhenti di sana, tim abmas ini juga menggelar pelatihan pemasaran kreatif secara luring. Dalam pelatihan tersebut, masyarakat dibina untuk dapat berjualan secara kreatif dengan metode yang unik. Di mana masyarakat dapat memanfaatkan alat rekam atau instrumen melodi lain seperti bel dan mikrofon. “Setelahnya, peserta dapat berjualan tanaman keliling dengan variasi penawaran yang beda dari penjual pada umumnya,” papar Lantip antusias.
Lebih dalam lagi, Lantip menyebutkan bahwa tanaman yang diperdagangkan adalah jenis tanaman hias, sayuran, serta obat keluarga (toga). Yang mana tanaman-tanaman ini merupakan hasil kebun masyarakat setempat. Lantip berkata, pembeli tanaman hias hasil budidaya Dusun Simping berasal dari dalam dan luar desa. Tidak berjuang sendiri, tim abmas bersama karang taruna turut menggandeng kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) lewat sistem titip jualnya.
Lantip berharap, masyarakat di dusun tersebut dapat menjadi contoh untuk pembangunan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal bagi wilayah lainnya. Selain itu, ia ingin agar ilmu dari abmas ini dapat menjadi aset dusun dalam mendukung pengembangan perekonomian desa. “Saya yakin, kegiatan abmas yang selesai pada akhir tahun 2020 ini dapat membawa manfaat besar di kemudian hari” pungkasnya optimis. (dil/dik)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan