ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
01 Februari 2021, 20:02

Kenalkan Industri Manufaktur, Tim Abmas ITS Beri Pelatihan UKM

Oleh : | | Source : ITS Online

Potret tim KKN Abmas bersama punggawa UKM masyarakat Desa Sanankerto setempat.

Malang, ITS News – Industri manufaktur memiliki kontribusi besar dalam perkembangan perekonomian suatu daerah. Melihat hal tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan pelatihan konsep industri manufaktur di Desa Sanankerto, Kabupaten Malang.

Salah satu personel tim Abmas, Amelia Santoso menjelaskan bahwa desa yang mereka pilih memiliki potensi bisnis tersendiri dengan adanya objek wisata Boon Pring. Tidak hanya wisata, desa itu memiliki berbagai bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari sentra industri makanan yang telah dikembangkan masyarakat. “Tim kami ingin agar UKM di desa itu memperoleh profit lebih tinggi dan pengembangan usaha yang lebih luas lagi,” paparnya.

Wanita yang akrab disapa Amel ini melanjutkan, ia dan tim memulai dengan melakukan survei dan diskusi bersama para pemilik UKM di desa tersebut, Kamis (17/9/20). Di mana tentunya, seluruh agenda ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai standar pencegahan Covid-19. Dari sana, akhirnya Amelia bersama timnya sepakat untuk menggelar pelatihan tentang implementasi konsep industri manufaktur. 

Dosen pembimbing tim KKN Abmas ini, Yudha Prasetyawan ST MEng memberi sambutan dalam pembukaan pelatihan.

Mahasiswi Teknik Sistem dan Industri ini menceritakan, pelatihan industri manufaktur gelaran mereka ini dimeriahkan oleh 20 UKM asal Desa Sanankerto. Yang mana kegiatan tersebut dibagi ke dalam empat sesi. “Tiap sesi nanti disertai simulasi serta permainan guna memudahkan peserta dalam memahami materi,” tutur Amel.

Dalam pelatihan ini, Amelia menjabarkan, terdapat beberapa konsep industri yang dikenalkan seperti pengembangan produk Voices of Customer (VOC), penataan layout produksi dan manajemen persediaan, pengaturan waktu produksi dan availabilitas, serta pemasaran dan peningkatan produktivitas.

Pelatihan Implementasi Konsep Industri Manufaktur untuk Produktivitas di Sentra Industri Makanan yang dilaksanakan di Balai Desa Sanankerto.

Setelah kegiatan berakhir, tim melakukan wawancara dengan beberapa UKM yang ada mengenai kondisi UKM dan melakukan diskusi. Hal ini dilakukan guna menentukan langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas UKM tersebut.

Tidak berhenti di pelatihan, tim  yang beranggotakan Muhammad Ryan Nur Haq, Sofyan Atsauri, Amelia Santoso, Adji Sepvian Fadillah, dan Atmam Abdha Arianandha ini turut melakukan pemantauan. “Seusai pelatihan, seluruh peserta tetap didampingi agar ilmu baru yang sudah didapatkan dapat diimplementasikan dengan baik,” tutur Amel.

Melalui pelatihan ini, tim arahan dosen Yudha Prasetyawan ST MEng ini berharap implementasi konsep industri manufaktur dapat meningkatkan produktivitas UKM industri makanan di Desa Sanankerto. Sehingga, dapat memberi dampak positif bagi pengembangan usaha di desa tersebut dan membawa Desa Sanankerto menjadi lebih maju kedepannya. “Kami harap, kehadiran kami di sana dapat memacu peningkatan potensi bisnis serta pemberdayaan masyarakat setempat,” pungkasnya mengakhiri. (dya/dik)

Berita Terkait