Kampus ITS, ITS News – Menyongsong program kerja baru di tahun 2021, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Rapat Kerja (Raker) Pimpinan selama dua hari berturut-turut secara virtual, mulai Selasa (9/2). Tidak hanya membahas mengenai target dan Rencana Strategis (Renstra) ITS tahun 2020-2025, Raker kali ini turut disertai adanya Sekolah Kepemimpinan.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng membuka kegiatan dengan memberikan pidato awal tahun yang menguraikan strategi umum dan sistem pengelolaan unit berdasarkan Renstra 2020-2025. “Renstra ini disusun oleh tiga organ yaitu wakil Majelis Wali Amanat (MWA), wakil Senat Akademik (SA), dan wakil dari rektorat,” jelas rektor yang akrab disapa Ashari ini.
Diakui Ashari, hadirnya pandemic Covid-19 di awal tahun lalu turut berpengaruh terhadap munculnya beberapa masalah. Yakni mulai dari masalah perekonomian, sistem perkuliahan, hingga kabar duka atas berpulangnya sejumlah dosen serta tenaga kependidikan (Tendik) di lingkungan ITS.
Meski di tengah kondisi pandemi, di lain sisi Ashari turut menyebutkan beberapa capaian ITS dalam kurun satu tahun ke belakang. ITS sebagai kampus berbasis teknologi melakukan pengembangan teknologi untuk membantu masyarakat di tengah pandemi seperti memproduksi hand sanitizer dan face shield, robot RAISA, ventilator, hingga yang paling anyar yakni alat pendeteksi Covid-19, i-nose c-19.
Inovasi lain juga terus digencarkan ITS utamanya di bidang otonomous seperti i-Car dan i-Boat yang diluncurkan tahun lalu. Tak ketinggalan pula sederet prestasi yang merupakan sumbangsih seluruh elemen di ITS mulai dari mahasiswa, dosen, hingga tendik di skala nasional maupun internasional.
“Terimakasih karena pada kondisi pandemi ini kita masih dapat berpretasi dan berkontribusi pada negara dan kepada masyarakat. Semoga kondisi ini segera berakhir dan kembali normal,” tutur rektor yang juga merupakan Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.
Lebih lanjut, Ashari memaparkan framework dari Renstra 2020-2025. “ITS itu memiliki tiga sumber daya. Yaitu great people dan great system, namun keduanya itu tidak cukup jadi juga diperlukan adanya networking di semua lini,” tegas dosen yang menyelesaikan pendidikan doktornya di Curtin University, Australia ini.
Berangkat dari tiga komponen tersebut maka disiapkan Strategi ID 4.0 yang disebut Ashari terdiri atas perbaikan internal, pengembangan inovasi, internasionalisasi, serta transformasi digital sebagai dasar. Adanya sumber daya dan strategi perlu dilengkapi dengan adanya komitmen. Oleh karena itu, ITS memiliki tiga komitmen yang berfokus pada layanan prima, output unggul, dan reputasi baik.
Ketiga kata kunci tersebut yang digadang-gadang Ashari dapat membawa ITS meraih misinya dalam segi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Kalau kita sudah memberi kontribusi ke nasional, sudah mencipta SDM unggul, dan sudah meningkatkan kemakmuran masyarakat, otomatis reputasi World Class University akan kita capai,” tandasnya optimistis.
Lebih lanjut, Ashari memaparkan data-data statistik ITS seperti jumlah dosen, mahasiswa, dan jumlah program studi (prodi). Dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) besar lain di Indonesia, ITS yang hanya memiliki 21.800 mahasiswa dan 1.040 dosen termasuk PT berukuran kecil.
Hal ini menimbulkan sejumlah tantangan di antaranya kesulitan dalam penilaian berbasis kuantitas, kontribusi ke nasional yang kecil karena Angka Partisipasi Kasar (APK)-nya juga kecil. Serta keberlanjutan operasional dapat terganggu jika SDM khususnya PNS dan dana APBN turun.
Menjawab tantangan tersebut, ITS masih punya tanggungan untuk melengkapi kesiapan sarana dan prasarana prodi-prodi muda (baru) dan menyelesaikan pembangunan Menara Sains (Tower1), Tower 2 di area kampus Electics, dan Tower 3 di area kampus Vokasi. Tak terkecuali dengan SDM yang perlu disiapkan guna menghadapi tren penambahan jumlah dosen, mahasiswa, dan tendik pada tahun 2025.
Pun ditilik dari segi jumlah publikasi internasional, ITS menargetkan adanya 2.500 publikasi tiap tahun hingga dapat menyentuh jumlah 23.000 publikasi di tahun 2025. Semangat serupa juga digaungkan Rektor ITS untuk jumlah sitasi. Kedua hal ini penting untuk mendongkrak posisi ITS dalam pemeringkatan atau ranking universitas kelas dunia.
“Maka jangan kalah tapi juga jangan mengeluh. Kita perlu kerja keras untuk beberapa saat ini karena posisi kita yang kurang menguntungkan,” ujar Ashari mengingatkan sekaligus membakar semangat para pimpinan yang hadir dalam Raker.
Usai pidato oleh Rektor ITS, agenda hari pertama ini dilanjutkan Sekolah Kepemimpinan yang mengusung dua materi dengan menghadirkan pemateri Dr Ir Alex Denni MM, Deputi Bidang Sumber Daya, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, serta Dr M Nafik Hadi Ryandono SE MSi dari Universitas Airlangga.
Selain itu, juga dilakukan pemaparan program kerja tiap-tiap bidang dari para wakil rektor. Sementara untuk Sidang Pleno Rapat Kerja dan penandatanganan kontrak kinerja akan digelar pada hari kedua. (HUMAS ITS)
Reporter: Tiara Hikmata Billah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan