Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyusun beberapa langkah strategis untuk menyikapi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari pemerintah. Langkah-langkah tersebut dipaparkan langsung oleh Wakil Rektor I, Prof Dr Ir Adi Supriyanto MT dalam Rapat Kerja Pimpinan.
Mengawali kegiatan pada Selasa, (9/2) tersebut, Adi menjelaskan bahwa terdapat delapan jenis kegiatan MBKM yang ditawarkan oleh pemerintah. Yaitu pertukaran pelajar, magang, asisten mengajar di satuan pendidikan, penelitian riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen, dan membangun desa. “Selanjutnya, tugas kita (ITS, red) menyelaraskan antara amanah dari kementerian dengan kurikulum kampus,” terangnya.
Dalam hal ini, ITS memutuskan untuk melakukan penggabungan beberapa kegiatan yang memiliki kemiripan. Kegiatan asisten mengajar di satuan pendidikan, proyek kemanusiaan, dan membangun desa menjadi satu bagian di bawah Pengabdian Masyarakat (Abmas) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Sedangkan, kegiatan proyek independen selanjutnya diproyeksikan menjadi lomba kemahasiswaan,” tambahnya
Lebih lanjut, dalam struktur kurikulum ITS terdapat 108 Satuan Kredit Semester (SKS) pada mata kuliah inti, sedangkan sisanya, yaitu 36 SKS adalah peluang untuk masuk dalam program merdeka belajar. Sambungnya, mata kuliah inti dapat diambil di luar ITS, asalkan memiliki kesamaan capaian pembelajaran lulusan sebesar 80 persen. “Para mahasiswa berkesempatan menjalani satu semester yang setara 20 SKS di luar ITS, yaitu 16 SKS mata kuliah pilihan dan 4 SKS mata kuliah inti” paparnya.
Dalam proses realisasinya, ITS telah menyiapkan sebuah perangkat lunak bernama SASRABAHU yang merupakan akronim dari Sistem Pertukaran Mahasiswa antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Sistem yang digunakan sebagai media pertukaran pelajar ini menyediakan fasilitas pengambilan mata kuliah mahasiswa di PTN-BH. “Nantinya akan ada sosialisasi lebih lanjut dan sementara ini hanya berlaku untuk PTN-BH saja,” tambahnya.
Untuk kegiatan lain seperti magang, wirausaha, lomba, dan ekstra kurikuler akan diekuivalensikan dengan Satuan Kredit Ekstrakurikuler Mahasiswa (SKEM). Mekanisme pemberian penghargaan kegiatan kemahasiswaan tersebut harus berpusat pada MyStudentConnect.
Selain itu, diadakan pula liga Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk menjaring bibit mahasiswa ITS yang dapat mengikuti PKM Nasional. “Ada pula kerjasama dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk KKN,” tambahnya.
Terakhir, Adi memaparkan usulan Tugas Akhir (TA) yang berbasis proyek dan memiliki kerja sama dengan industri. Sehingga diharapkan, TA tersebut bersifat multi bidang dan dapat dikerjakan secara berkelompok antar mahasiswa lintas jurusan. “Terakhir, akan ada perombakan aturan untuk pembinaan karakter yang merupakan inti dari bidang akademik dan kemahasiswaan ini,” pungkasnya. *
Reporter: Najla Lailin Nikmah
Redaktur: Heny Tri Hendardi
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya