ITS News

Minggu, 17 November 2024
19 Februari 2021, 17:02

ITS Dipercaya Bangun Sasrabahu, Platform Pertukaran Mahasiswa antar PTN-BH

Oleh : Tim Website | | Source : its.ac.id
Logo Sasrabahu, platform Sistem Pertukaran Mahasiswa antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum

Logo Sasrabahu, platform Sistem Pertukaran Mahasiswa antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum

Kampus ITS, ITS News – Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman budaya dan adat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Untuk mewujudkan jiwa Bhinneka Tunggal Ika dalam dunia pendidikan, Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri – Badan Hukum (PTN-BH) memberikan amanah pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membangun Sasrabahu, platform pertukaran mahasiswa antar PTN-BH se-Indonesia yang diluncurkan secara daring, Jumat (19/2).

Saat meluncurkan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Prof. Ir. Nizam, M.Sc, D.I.C, Ph.D menyatakan, saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri jauh lebih banyak dari pada ke dalam negeri. Padahal dengan Sasrabahu ini, bisa membangun jejaring persaudaraan baik dosen maupun mahasiswa dalam meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.

Melirik Benua Eropa, Nizam mengungkapkan jika mahasiswa di sana diwajibkan untuk mengikuti pertukaran lintas negara. Hal ini juga akan dibangun oleh Indonesia nanti ke depannya. “Apresiasi dan terima kasih kepada ITS yag telah menyiapkan Sasrabahu ini dengan baik,” tuturnya mengapresiasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam M.Sc, D.I.C, Ph.D, yang mengapresiasi atas implementasi platform Sasrabahu

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam M.Sc, D.I.C, Ph.D, yang mengapresiasi atas implementasi platform Sasrabahu

Sementara itu, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng, menjelaskan bahwa Sasrabahu merupakan singkatan dari Sistem Pertukaran Mahasiswa antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Platform Sasrabahu dibuat untuk memudahkan dalam mengambil mata kuliah di sesama kampus PTN-BH bagi mahasiswa.

Mahasiswa hanya tinggal klik mata kuliah yang telah tersedia di platform Sasrabahu seperti mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) pada umumnya. Menurutnya, sistem ini didesain semudah mungkin baik bagi mahasiswa maupun administrator akademik pada masing-masing perguruan tinggi. “Sehingga, data seperti informasi mahasiswa dan nilai bisa terintegrasi dengan baik,” terang rektor yang biasa disapa Ashari ini.

Guru besar Teknik Elektro ini juga menyatakan jika Sasrabahu juga akan mewujudkan program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sendiri. “Mahasiswa akan memiliki wawasan yang sangat luas dan bisa saling berbagi ilmu pengetahuan serta praktikum yang memberikan efek jauh lebih bagus,” ungkapnya.

Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng ketika memberikan sambutan dalam acara Launching Sasrabahu yang digelar secara daring

Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng ketika memberikan sambutan dalam acara Launching Sasrabahu yang digelar secara daring

Sampai saat ini sudah terdapat 12 PTN-BH di Indonesia yang berpartisipasi. Menurut Ashari, Sasrabahu masih pada step pertama dan diharapkan bisa dikembangkan sampai seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang jumlahnya mencapai 92. “Bahkan bisa diperluas sampai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang jumlahnya mencapai 4.700,” tandasnya optimistis.

Dalam paparannya secara virtual, Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik ITS Bagus Jati Santoso S.Kom, Ph.D, menyatakan bahwa sistem Sasrabahu dirancang dengan user experience selayaknya berbelanja daring di marketplace. Sehingga mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain yang nantinya dirumuskan dan disepakati dengan skema full credit transfer oleh masing-masing administrator perguruan tinggi.

Mengenai proses Sasrabahu, Bagus yang merupakan bagian tim pengembang aplikasi tersebut menjelaskan alurnya. Pertama, mahasiswa membuat akun pada laman sasrabahu.id yang selanjutnya akan disetujui oleh admin lokal PTN-BH asal. Setelah admin lokal PTN-BH asal memasukkan mata kuliah yang ditawarkan, mahasiswa bisa memilih mata kuliah dan mengunggah surat persetujuan dosen wali.

Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik ITS Bagus Jati Santoso S.Kom, Ph.D (frame kanan atas) saat menjelaskan alur penggunaan Sasrabahu

Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik ITS Bagus Jati Santoso S.Kom, Ph.D (frame kanan atas) saat menjelaskan alur penggunaan Sasrabahu

Kemudian, admin lokal PTN-BH asal menyetujui pengambilan mata kuliah mahasiswa outbound. Sedangkan admin lokal PTN-BH tujuan akan menyetujui penerimaan mahasiswa inbound. “Baru setelah penerimaan Sasrabahu diumumkan, mahasiswa bisa melaksanakan perkuliahan di kampus pilihan mereka,” jelasnya.

Pelaksanaan perkuliahan pun masih disesuaikan dengan kondisi yang ada, seperti saat ini yang masih harus dilaksanakan secara daring. Setelah masa perkuliahan selesai pada setiap PTN-BH, maka masing-masing admin lokal akan memasukkan nilai mahasiswa yang berkuliah di kampusnya. “Terakhir, admin lokal PTN-BH asal akan mendapat laporan nilai mahasiswa outbound-nya,” tuturnya.

Sejak dua pekan pertama Sasrabahu dibuka, Bagus menyampaikan jika sudah terdapat 518 mata kuliah yang ditawarkan dan sebanyak 488 mahasiswa sudah mendaftar. Pengambilan mata kuliah juga telah terhitung sebanyak 605 kali. Selain itu, telah terdaftar sebanyak empat admin pusat di ITS dan 21 admin lokal PTN-BH. (HUMAS ITS)

Perwakilan dari masing-masing PTN-BH dan beberapa perguruan tinggi lainnya yang turut hadir dalam acara launching Sasrabahu secara daring

Perwakilan dari masing-masing PTN-BH dan beberapa perguruan tinggi lainnya yang turut hadir dalam acara launching Sasrabahu secara daring

 

Reporter: Sofyan Abidin

Berita Terkait