Kampus ITS, ITS News — Sebagian besar orang beranggapan bahwa jenjang pendidikan strata dua (S2) hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin menjadi dosen. Tak sependapat dengan hal tersebut, Prof Dr rer pol Heri Kuswanto MSi selaku Direktur Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjelaskan alasannya dalam webinar Dialog Pasca Kampus, Sabtu (6/2).
Heri menjelaskan, pemikiran bahwa melanjutkan pendidikan S2 akan selalu menjadi dosen ini disebabkan oleh faktor lingkungan. Misalnya ketika seorang anak akan menempuh pendidikan S2 dan meminta izin kepada orang tuanya, seringkali mereka mendapatkan jawaban berupa berupa pertanyaan apakah ingin menjadi dosen.
“Kamu ingin menjadi dosen?” celetuk Heri memeragakan jawaban dari sang orang tua.
Menurut Heri, pendidikan S2 hingga S3 itu memang penting bagi mereka yang sudah memutuskan tujuan untuk berkiprah di ranah akademik. Karena untuk menjadi dosen harus memenuhi persyaratan minimal S2. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan bagi calon pengajarnya telah menyelesaikan studi S3.
Di sisi lain, jika melihat kondisi Indonesia, kebanyakan perusahan itu memang didominasi oleh lulusan S1. Jarang dijumpai di Indonesia lulusan S2 yang bekerja selain di ranah akademik, apalagi untuk lulusan S3. “Padahal di negara maju, lulusan S3 itu sudah biasa untuk bekerja di perusahaan,” tambah Heri.
Kendati demikian, bagi seseorang yang bekerja bukan di ranah akademik dan wirausahawan menamatkan studi hingga jenjang S2 ataupun S3 bukan suatu hal yang salah. Karena dengan melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi tersebut kadang seseorang akan menemukan hal baru yang tak mereka temukan di dalam pekerjaan mereka.
“Yang mana tidak menemukan suatu hal baru tersebut dapat memicu kebosanan dalam bekerja. Sehingga memutuskan untuk melanjutkan S2 adalah pilihan yang tepat untuk diambil,” ungkap alumnus ITS ini.
Pada dasarnya, melanjutkan pendidikan S2 memang memiliki banyak keuntungan. Keuntungan lain yang didapatkan ketika seseorang memilih untuk melanjutkan pendidikan S2 ialah kesempatan untuk memperoleh pendidikan lintas ilmu, yang mana banyak dibutuhkan di dunia kerja.
“Contohnya pada jenjang S1 mahasiswa mengambil Teknik Elektro, sedangkan S2 melanjutkan di Manajemen. Dengan begitu ilmu yang didapatkan menjadi lebih luas dan kaya,” terangnya.
Di akhir kesempatan, Heri berpesan kepada audiens untuk memikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut lantaran, untuk melanjutkan pendidikan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan khususnya tanggungan biaya.
“Melanjutkan pendidikan memang memiliki banyak keuntungan. Namun, juga harus penuh pertimbangan,” tutup Heri. (*)
Reporter: Najla Lailin Nikmah
Redaktur: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang