Kampus ITS, ITS News – Berkembangnya Revolusi Industri 4.0 yang diikuti munculnya Society 5.0, menjadikan teknologi industri tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai respons terhadap hal itu, Departemen Teknik Instrumentasi (DTIns) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan seminar umum bertajuk Peran Teknik Instrumentasi dalam Society 5.0, Minggu (28/2).
Donny Priantoro Amd, operator produksi PT Pertamina menyampaikan bahwa keilmuan teknik instrumentasi memiliki relevansi yang begitu erat dengan isu Society 5.0. Sebab, perkembangan keilmuan ini selalu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada. Ia mencontohkan, untuk memberi peringatan bahaya banjir, seorang praktisi instrumentasi bisa membuat sebuah aplikasi pengukur debit air dan peringatan banjir di sebuah bendungan. “Apabila debit air sudah tinggi, masyarakat dapat menyelamatkan diri dan harta benda mereka,” terang alumnus DTIns ITS angkatan 2008 ini.
Lebih lanjut, Donny, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa keilmuan teknik instrumentasi sangat dibutuhkan di berbagai bidang industri, salah satunya minyak dan gas (migas). Setiap tahapan pengolahan migas mulai dari migas mentah tersebut keluar sumur, pemisahan antara minyak dengan gas, perhitungan level serta pengaturan tekanan gas, hingga migas tersebut menjadi produk jadi, seluruhnya merupakan penerapan ilmu teknik instrumentasi.
Senada dengan Donny, Amien Thohari Yudhistira Amd, teknisi instrumentasi Petroliam Nasional Berhad (Petronas) menambahkan bahwa 95 persen keilmuan teknik instrumentasi, khususnya di DTIns ITS, sudah memenuhi tantangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0. Bahkan, kini mahasiswa DTins ITS sudah bisa membuat sejumlah device (alat) yang berkaitan dengan teknologi 4.0. “Mahasiswa sekarang sudah mengenal teknologi IoT (Internet of Things, red) yang merupakan elemen penting dalam Revolusi Industri 4.0,” ungkap pria yang akrab disapa Amien ini.
Amien melanjutkan, pada saat seseroang memasuki dunia kerja, teknologi IoT ini akan sangat berguna. Sebut saja otomatisasi teknologi di industri, troubleshooting (penyelesaian masalah) suatu sistem, hingga pengendalian jarak jauh, semuanya akan mudah diselesaikan dengan teknologi ini. “Dengan analisa yang aplikatif, lulusan Prodi Teknik Instrumentasi juga bisa menjadi pengambil keputusan dalam pemasangan teknologi di suatu industri,” tegas pria kelahiran 1990 ini.
Di kesempatan ini, Amien juga menyebut bahwa secara materi, Program Studi (Prodi) Teknik Instrumentasi ITS memiliki pembahasan yang cukup kompleks. Jika di Prodi Teknik Elektro mempelajari tentang pengendalian dan mikrokontroler, serta di Prodi Teknik Kimia mempelajari tentang produksi, maka di Prodi Teknik Instrumentasi membahas isi sekaligus hubungan dari kedua materi tersebut. “Ini yang membedakan Prodi Teknik Instrumentasi dengan prodi-prodi lainnya,” tuturnya.
Tak lupa, Amien juga berpesan agar para pelajar dan mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Sebab, adanya Prodi Teknik Instrumentasi di ITS bisa menjadi kesempatan yang dapat mengantar seseorang menuju kesuksesan. Meski demikian, di samping menuntut ilmu, mahasiswa juga harus mengasah minat dan bakatnya. “Kita harus menjadi ahli. Kesempatan yang dimanfaatkan dengan baik merupakan pintunya,” ucapnya.
Bernama Instrumentation Talkshow (INTSHOW), seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara Instrumentation Festival (INFEST) 2021, sebuah perhelatan akbar DTIns ITS untuk memperkenalkan prodi ini ke khalayak umum. Selain INTSHOW, terdapat juga INSPECTION (Instrumentation Paper Competition), dan INSTRAINING (Instrumentation Training) yang mewarnai acara tahunan ini.(*)
Reporter: ion1
Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan