ITS News

Minggu, 17 November 2024
10 Maret 2021, 22:03

Tips Penulisan Proposal Bisnis dari Klinik Penulisan Proposal

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Bobbin Nila Prasanta Yudha saat menyampaikan materi

Kampus ITS, ITS News — Menyongsong Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2021, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gencar mempersiapkan mahasiswanya agar mampu meraih pendanaan. Salah satu buktinya ialah diselenggarakannya Klinik Penulisan Proposal KBMI guna memberikan pelatihan kepada mahasiswa supaya dapat menyusun proposal bisnis yang baik dan berkualitas, Rabu (10/3).

Terselenggarakan secara daring oleh tim ITS Entrepreneur Club, acara tersebut menghadirkan Direktur PT Dolen Suroboyo Sugih, Bobbin Nila Prasanta Yudha sebagai pembicara. Dalam materi yang ia sampaikan, laki-laki yang akrab disapa Cak Boni ini menjelaskan bahwa dalam konteks apapun proposal memiliki peran sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.

“Seperti proposal yang dibuat oleh orang yang mempunyai ide membuat inovasi dan bermaksud menyampaikannya dengan tujuan mendapat dana bantuan dari kampus atau instansi lain,” imbuh Boni mencontohkan.

Lanjut Boni, proposal dapat dibuat dengan banyak pola. Tips agar memperoleh dana dari proposal yang dibuat adalah menulisnya dengan efektif. Menurutnya, efektif yang dimaksud yakni telah menyampaikan konsep dasar, proyeksi bisnis, dan informasi usaha. “Konsep dasar seperti orientasi bisnis, analisa slot, permodalan, perhitungan balik modal, dan persen keuntungan disebutkan di profil usaha,” ucapnya merinci.

Sesi penyampaian materi Klinik Penulisan KBMI 2021 oleh Cak Boni dari SurabayaLebih lanjut, Pegiat Kelompok Informasi Masyarakat Surabaya ini lebih menjelaskan mengenai proyeksi bisnis yaitu perkiraan jalannya usaha pada masa yang akan datang. Misalnya, setahun setelah mendapat modal 100.000 rupiah diperkirakan mendapat keuntungan 50 persen. Dari keuntungan tersebut, penyuntik dana akan diberi pembagian hasil sesuai kesepakatan.

Selain penulisannya yang terstruktur, Cak Boni menekankan jika penyampaian proposal yang baik juga diperlukan. Berbagai lampirkan bukti dokumentasi jalannya usaha juga dapat menjadi poin tambahan agar proposal yang diajukan dapat didanai. “Untuk usaha yang telah berjalan dapat ditunjukkan vidio kegiatan usaha ataupun survei tingkat kepuasan pembeli,” ungkapnya.

KBMI sendiri merupakan rangkaian Program Kewirausahaan Merdeka Belajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Syarat mahasiswa dapat mengikuti program ini yaitu telah memiliki perusahaan rintisan bukan digital dan memulai usaha sekurangnya enam bulan. (*)

Reporter: ion30
Redaktur: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi

Berita Terkait