Kampus ITS, ITS News — Society 5.0 merupakan hal yang menjadi perhatian saat ini sebagai solusi pada era Industri 4.0 untuk mewujudkan sinergi antara manusia dan teknologi. Hal itulah yang menjadi pembahasan pada seminar bertemakan “Peran Teknik Instrumentasi dalam Society 5.0” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi (DTIns) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara daring pada Minggu, (7/3) lalu.
Bertajuk Instrumentation Talkshow, seminar ini memberikan wawasan terkait implementasi teknologi dalam kehidupan masyarakat pada era Society 5.0 serta peran ilmu teknik instrumentasi yang ikut andil di dalamnya. Hal tersebut sebagai respons dari adanya Industri 4.0 yang memberikan pengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat sekarang ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr H Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA memberikan keterangan bahwa teknik instrumentasi sebagai ilmu terapan memiliki peranan penting di masa mendatang, salah satunya dalam lingkup ekonomi dan dunia usaha. Ia menuturkan, banyaknya permasalahan yang dihadapi di masa pandemi ini juga dapat menjadi kesempatan untuk turut memberikan solusi.
Pria kelahiran tahun 1969 itu mencontohkan, kebutuhan adanya Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE) di sektor pariwisata meningkat, diimbangi pula dengan penerapan teknologi di dalamnya. Hal ini membutuhkan dukungan penggunaan teknologi yang presisi dan efektif sehingga mahasiswa teknik instrumentasi diharapkan dapat memberikan penanganan terkait hal tersebut.
Pada kesempatan yang sama, ahli utama PT Surveyor Indonesia Ady Susanto juga menuturkan terkait visi Society 5.0. Menurutnya, fenomena Society 5.0 merupakan penyatuan atau sinergi dari teknologi di setiap industri dan semua segmen sosial. “Society 5.0 akan membawa kita ke dalam masyarakat pintar, yakni masyarakat yang dikelilingi oleh teknologi masa kini,” jelasnya.
Ady, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa di era Society 5.0 ini, teknik instrumentasi memiliki peran lebih karena kemampuannya dalam rekayasa basic science dan teknologi instrumentasi. Pernyataan ini juga didukung oleh narasumber lain yang mewakili kehadiran PT Telkom Indonesia dan PT PP Energi pada kegiatan ini. Penerapan teknologi seperti big data, Internet of Things (IoT), dan penyimpanan data menjadi teknologi terdepan yang dikembangkan saat ini.
Lebih lanjut, Dr Ikhsan SPsi MM yang mewakili walikota Surabaya sebagai pembicara memaparkan terkait implementasi teknologi yang telah dikembangkan pemerintah Surabaya bagi masyarakat. Hal itu menjadi strategi dan kebijakan pemerintah dalam mempersiapkan masyarakat Kota Surabaya untuk menghadapi era Society 5.0. “Apalagi di era pandemi ini, segala aspek dituntut untuk mengikuti konsentrasi Industri 4.0,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya itu juga menjelaskan hal-hal yang telah diterapkan oleh pemerintah Surabaya, mulai dari aspek masyarakat, hunian, pemerintahan, ekonomi, mobilitas, hingga lingkungan. Sebagai contoh, adanya fasilitas titik Wi-Fi di beberapa tempat, pengaplikasian teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran, dan fasilitas Rumah Bahasa sebagai tempat sarana belajar bahasa bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Ikhsan, sapaan akrabnya, berharap adanya kolaborasi antara pemerintah kota dengan akademisi untuk terus mengembangkan penerapan teknologi di masyarakat. Ia mengajak sivitas akademika perguruan tinggi untuk bekerja sama dengan pemerintah Kota Surabaya. “Bagi dosen dan mahasiswa, kami siap untuk melakukan sinergi bersama pemerintah Kota Surabaya menuju Society 5.0,” ujarnya. (*)
Reporter: ion12
Redaktur : Luthfi Fathur Rahman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan