Kampus ITS, ITS News – Memulai bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal inilah yang menjadikan banyak orang takut untuk memulai bisnisnya sendiri. Melalui webinar bertajuk Petroleum Integrated Days (Petrolida) Talks 2021, Society of Petroleum Engineers (SPE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membahas beberapa tips untuk memulai bisnis lewat media sosial pada Minggu (14/3).
Marsya Gusman selaku pembicara, menyampaikan bahwa siapa saja dapat memulai bisnis. Bisnis bisa dimulai dari usaha kecil dan tidak harus bermodal besar. “Media sosial dapat menjadi pilihan utama sebagai plaftrom untuk memulai bisnis dengan resiko yang lebih kecil,” terangnya.
Konsultan Hubungan Masyarakat di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia itu menegaskan, hal mendasar yang perlu dilakukan ialah menyusun strategi pemasaran dan menentukan target pasar terlebih dahulu.
Mengenai strategi pemasaran, pemilik usaha perlu mempromosikan produknya dengan konten yang menarik dan beragam, namun tujuannya tetap harus tersampaikan dengan baik. Promosi dapat dilakukan dengan memaksimalkan fitur media sosial seperti hashtag pada instagram, memakai jasa influencer, kolaborasi brand, ataupun iklan online berbayar. “Memilih media promosi harus sesuai dengan identitas produk, misalnya produk khusus pria maka pakailah jasa influencer pria juga,” lanjutnya.
Adapun strategi lain yang mencakup rancangan produk, gaya bahasa, konsep kampanye, dan pemilihan jenis platform media sosial harus disesuaikan dengan kebutuhan target pasar dan trend saat ini. “Misalnya, untuk remaja, kita dapat memanfaatkan Instagram atau TikTok, sedangkan untuk usia produktif diatas 30 tahun bisa menggunakan Facebook,” imbuh kontestan Miss Asia International 2018 ini.
Tak hanya pemilihan jenis platform media sosial, ia juga menegaskan pentingnya melakukan riset pasar. Penjual akan lebih mengenal konsumen di lapangan seperti apa, mulai dari umur, gender, lokasi konsumen, rata-rata pendapatan, dan lainnya. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh untuk menentukan strategi harga jual produk dan berpeluang meningkatkan angka penjualan.
Lebih lanjut, penjual dinilai juga perlu terlibat dan berinteraksi langsung dengan konsumen. Penjual dapat menjaring komentar maupun keluhan dari konsumen untuk memperbaiki kekurangan produk atau menjadi strategi pengembangan produk selanjutnya. “Tindakan seperti ini mampu membangun ikatan yang baik dan meningkatkan kepercayaan pelanggan,” jelasnya.
Mengakhiri materinya, pendiri Womenpedia ini berpesan untuk mengambil semua kesempatan yang ada dan jangan takut gagal. Kegagalan akan menjadi pengalaman yang membuat bisnis lebih kuat dan siap menghadapi tantangan. “Kreatif dan berani tampil beda itu penting untuk menonjolkan nilai jual produk. Selebihnya lakukan yang terbaik dan terus berdoa,” pungkasnya. (*)
Reporter : ion16
Redaktur : Wening Vio Rizqi Ramadhani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan