ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
17 Maret 2021, 13:03

Bersama Petrolida, ITS Bahas Transformasi Digital Era Pandemi

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Para narasumber dan moderator ketika melakukan diskusi.

Kampus ITS, ITS News – Meluasnya pandemi Covid-19 di Indonesia mendorong masyarakat bertransisi ke dunia digital. Guna menghadapi transisi ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar diskusi terbuka mengenai wawasan transformasi digital. Berkolaborasi dengan Petrolida, acara yang bertema “Enriching Your Knowledge in Entrepreneurship, Technology, and Enery Fields” ini diselenggarakan selama dua hari mulai Sabtu (13/3).

Pandemi Covid-19 merupakan pegiat transformasi digital di Indonesia. Hal senada diutarakan oleh Presiden Purwadhika Digital Technology School, Purwahartono. “Pandemi ini seperti terapi kejutan agar kita sadar dunia akan tertransisi ke dunia online,” ungkapnya.

Dalam diskusi yang dilakukan, diakui transformasi digital sendiri didorong oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, perkembangan internet, dan pemerataan insfrastruktur. Menurut Purwa, pendidikan merupakan jalan mengubah dunia. Pendidikan di Indonesia dinilai harus berfokus pada kurikulum yang menekankan inti, prinsip kerja, dan aplikasi pembelajaran.

Lebih lanjut, ia menyatakan pembelajaran di sekolah harus diajarkan secara mendalam agar ilmu yang disampaikan dapat dikuasai penuh. “Pendidikan sebaiknya dilaksanakan secara cepat namun tidak mengorbankan kualitas,” ucap pria yang pernah menempuh pendidikan di California ini.

Mengenai perkembangan pendidikan di masa pandemi, para narasumber sepakat bahwa dalam hal teknologi, Covid-19 memberikan dorongan yang signifikan. Namun, hal ini justru menjadi kendala bagi beberapa daerah yang memiliki keterbatasan akses internet. “Pendidikan banyak anak di Indonesia pada masa pandemi pun harus terhambat karena keterbatasan tersebut,” ujarnya.

Hal ini turut ditanggapi oleh Wakil Presiden Eksekutif Telkom Indonesia, Teuku Muda Nanta. Ia mengaku bahwa akses internet memang mengalami perkembangan yang pesat dalam setahun terakhir. Sebagai upaya agar aksesnya dapat dijangkau semua lapisan masyarakat, Telkom selaku perusahaan yang bergerak di bidang internet diakui telah mengupayakan perbaikan kualitas dan pematokan harga yang menyesuaikan kondisi masyarakat.

Lebih lanjut, Tania Soerianto selaku Co-founder Generation Girl menilai bahwa kunci utama dalam perkembangan internet dan pemerataan pendidikan di Indonesia adalah pemerataan infrastruktur. Ia berpendapat, persoalan ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk meninjau ulang pemerataan infrastruktur digital guna membidik kualitas sumber daya manusia yang lebih baik terutama di masa pandemi Covid-19.

Kendati adanya tantangan dan keterbatasan dalam faktor transformasi digital, para narasumber menyarankan untuk tidak mudah berputus asa dalam mengejar ketertinggalan, terutama di masa new normal. Mewakili ketiganya, Purwa menekankan agar masyarakat tidak berpangku tangan. “Walaupun belum tersampaikan maka bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan,” pungkasnya.

Reporter : ion30

Redaktur : Wening Vio Rizqi Ramadhani

Berita Terkait