Kampus ITS, ITS News – Proses belajar mengajar secara daring akibat pandemi Covid-19 tidak sejalan dengan pemahaman yang baik dari guru terhadap teknologi. Melihat hal ini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan pelatihan pembelajaran daring kepada pengajar di Lembaga Pendidikan Al-Falah Darussalam Tropodo (LPFDT), Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu anggota tim KKN ITS ini, Nisrina Sausan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini dilakukan untuk mengenalkan teknologi Interactive Digital Classroom Engagement kepada para pengajar LPFDT. Melalui pemahaman yang baik terhadap teknologi, para pengajar diharapkan dapat meningkatkan interaksi dengan siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
Proses pelatihan diawali dengan pembuatan materi, penyebaran poster dan pembukaan pendaftaran secara gratis bagi guru yang berminat. Pelatihan ini pun lebih fokus pada kegiatan praktik penggunaan beberapa platform interaktif. Modul pembelajaran dan video pelatihan juga dibuat dan dibagikan kepada peserta. “Antusiasme tinggi dari peserta dapat terlihat dari sebanyak 160 peserta yang hadir mengikuti acara ini,” ucapnya.
Terdapat beberapa platform pendukung yang coba diperkenalkan dalam pelatihan ini. Pertama adalah Powtoon sebagai media presentasi animatif yang dapat memberi kesan pembelajaran lebih menyenangkan. “Kita juga mengenalkan platform Nearpod untuk meningkatkan interaksi guru-siswa terutama dalam penyampaian materi secara daring,” jelas mahasiswi angkatan 2018 ini.
Adapun untuk kuis atau ujian, para peserta diperkenalkan dengan Kahoot dan Quizizz. Kedua platform tersebut merupakan media belajar yang kekinian dengan kelebihan memiliki fitur tampilan yang menarik serta adanya waktu tiap soal. Pengumpulan setiap tugas yang diberikan juga coba dilakukan melalui Google Classroom. “Melalui ini, pembuatan, distribusi, dan penilaian tugas menjadi lebih sederhana,” ungkapnya.
Ia mengakui selama kegiatan berlangsung terdapat beberapa kendala yang dialami timnya. Kesulitan berbicara di depan umum untuk menyampaikan materi dengan baik sehingga mudah dipahami oleh peserta menjadi tantangan terbesar. “Tapi kita merasa senang karena antusias peserta sangat tinggi dengan banyak pertanyaan yang mereka lontarkan,” tambah Ucha, sapaan akrabnya.
Ia berharap bahwa semua ilmu yang coba diberikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta dan dapat diterapkan saat proses belajar mengajar. Ucha mengakui peran seorang guru itu sangat berat terutama untuk berusaha membuat anak didiknya paham semua materi yang dijelaskan. “Dan dengan media pembelajaran yang menyenangkan seperti ini, kami berharap siswa juga lebih paham dengan cara menyenangkan,” pungkasnya. (*)
Reporter : ion 26
Redaktur : Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan