ITS News

Minggu, 17 November 2024
30 Maret 2021, 02:03

Mengintip Sekilas Komponen Mesin HVAC

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Presentasi Ferdiansyah Iqbal Saputra yang menjelaskan mengenai sistem HVAC.

Kampus ITS, ITS News – Dewasa ini, masyarakat modern tidak dapat dilepaskan dari mesin heating, ventilation, and air conditioning (HVAC). Mengenal lebih dalam soal komponen mesin tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) helat gelar wicara Material Engineering in HVAC and Refrigeration Equipment Manufacturing Industry, Ahad (21/3).

Pembicara dalam acara ini, Ferdiansyah Iqbal Rafandi mengatakan bahwa salah satu jenis HVAC adalah alat pemanas. Alat ini banyak digunakan di negara bermusim dingin atau salju. Ia menjabarkan, komponen utama dalam penyusunan alat ini ialah material yang memiliki tingkat konduktivitas thermal mumpuni seperti tembaga, aluminium, stainless steel, dan sebagainya. “Di samping itu, alat ini juga memerlukan material penyusun yang terbilang kuat,” sebut Iqbal.

Lebih lanjut, sebelum diproduksi secara massal, alat yang telah melalui proses manufaktur perlu diuji terlebih dulu. Iqbal melanjutkan, uji pada alat pemanas dapat bermacam-macam. Hanya saja, menurut Iqbal, pengujian yang paling banyak digunakan praktisi adalah uji Eddy Current. “Hal ini lantaran, pengujian jenis ini lebih mudah digunakan dan harganya relatif lebih murah,” katanya. 

Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di iklim panas seperti Indonesia cenderung membutuhkan alat pendingin. Lebih lanjut, alat ini juga memiliki beberapa komponen utama seperti pendingin, kompresor, alat pertukaran panas, serta katup untuk mengatur pertukaran udara. “Negara kita sendiri cukup familiar lantaran kita merupakan pengguna kipas angin dan air conditioner (AC),” ujar pria ini.

Ferdiansyah Iqbal Saputra ketika menjelaskan mengenai siklus air conditioner (AC).

Design Engineer HVAC ini mengungkapkan, sistem pendingin pada AC memiliki siklus yang mirip dengan termodinamika. Yang mana, siklus ini dimulai saat udara berada pada tekanan rendah. Kemudian, udara yang telah dikondisikan akan diserap kalornya hingga menguap menjadi gas. Setelah itu, lanjut Iqbal, gas akan dikompres dan dimasukkan ke dalam kondensor. “Selanjutnya kalor akan dilepas dan pendingin tersebut akan menghasilkan cairan,” sambungnya.

Alumnus ITS ini menyampaikan, terdapat rekayasa material tambahan dalam rancangan alat pendingin ruangan. Ia menyambungkan, rekayasa material tambahan tersebut berupa saringan (filter), kipas sentrifugal, saluran (ducting), serta material tambahan lainnya. Menurut Iqbal, insinyur material perlu memahami detail komponen yang ada di setiap rancangan alat HVAC. “Hal ini agar produk yang dihasilkan berkualitas baik dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” pungkasnya.  (*)

Reporter: ion5
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait