ITS News

Minggu, 17 November 2024
31 Maret 2021, 19:03

Mahasiswa ITS Bagikan Tips Ikuti Short Program Ke Luar Negeri

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan Berliana Khansa Salsabila menjelaskan beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk mendaftar program internasional.

Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka membangkitkan minat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengikuti program internasional ke berbagai perguruan tinggi terkemuka di luar negeri, ITS Global Engagement (GE) menggelar sharing session. Kegiatan bertajuk From Students for Students (FS2) yang diadakan secara daring pada Sabtu (13/3) ini turut mengundang mahasiswa ITS yang pernah mengikuti program serupa.

Narasumber Berliana Khansa Salsabila dalam kesempatan tersebut membagikan tips-tips bermanfaat untuk mahasiswa ITS yang ingin mengikuti kegiatan short program. Mahasiswa yang baru saja selesai mengikuti online short program di Soka University, Jepang ini memulai pemaparannya dengan menjelaskan beberapa hal penting yang perlu diketahui, seperti syarat administrasi.

Khansa menerangkan, dalam proses awal pendaftaran dibutuhkan beberapa dokumen sebagai syarat administrasi. Dokumen tersebut diantaranya adalah paspor, transkrip akademik, motivation letter, surat rekomendasi, dan Curriculum Vitae (CV), sertifikasi kemampuan Bahasa Inggris seperti TOEFL. “Sebagian besar program memungkinkan pelamar untuk memakai skor TOEFL saat masih mahasiswa baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan ini memberikan beberapa strategi dalam melakukan tes wawancara dan presentasi. Ia mengatakan, kunci agar tes berjalan lancar adalah percaya diri, berbicara lancar, dan selalu menunjukkan senyuman. Untuk berbicara dengan lancar, kemampuan Bahasa Inggris perlu dilatih dan diasah. “Dalam wawancara kita dapat menjelaskan kontribusi yang bisa kita berikan untuk kampus asal,” ujar Khansa.

Wanita berkacamata ini juga membagikan tantangan yang dihadapi saat mengikuti program internasional. Dirinya menceritakan bahwa membangun komunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda adalah hal sulit. Strategi untuk mengatasi tantangan itu adalah peserta harus melakukan riset mengenai budaya dan topik apa yang sedang populer di negara tujuan. “Tujuannya agar pembicaraan dan diskusi dapat terbangun serta kedekatan dengan lawan bicara dapat terjalin,” jelasnya.

Khansa membagikan momen saat ia mengikuti online short program di Soka University, Jepang.

Khansa menegaskan mahasiswa tidak perlu khawatir jika mengalami kendala biaya. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pembiayaan short program bisa didapat dari dana sponsor atau mengajukan pembiayaan dari Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IKOMA) ITS. “Panduan pembiayaan sudah dijelaskan pada laman ITS Global Engagement, ikuti saja prosedurnya,” terangnya

Menutup paparannya, wanita berjilbab ini mengungkapkan bahwa ada banyak ilmu dan pengalaman baru yang ia dapat selama mengikuti kegiatan online short program. Ia berpesan agar mahasiswa ITS setidaknya dapat mengikuti kegiatan internasionalisasi seperti short program ini setidaknya sekali selama berkuliah. Menurutnya, pengalaman tersebut dapat membantu dalam proses pencarian kerja. “Pengalaman ini dapat membuktikan kita mampu beradaptasi dengan lingkungan baru,” pungkasnya. (*)

Reporter: ion15

Redaktur: R. Aj. Mutia Arih M. R.

Berita Terkait