ITS News

Sabtu, 30 November 2024
11 April 2021, 17:04

Bramantyo Airlangga, Wisudawan Doktor Terbaik di Wisuda 123 ITS

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Potret Bramantyo Airlangga saat program pertukaran pelajar di Nagoya University, Jepang.

Kampus ITS, ITS News Berhasil merampungkan studi doktor lewat program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), Bramantyo Airlangga menjadi satu dari empat lulusan doktor terbaik di Wisuda ke-123 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dengan torehan IPK empat dalam masa studi lima semester, mahasiswa Teknik Kimia ini dianugerahi sebagai lulusan dengan predikat cumlaude.

Kepada ITS Online, Bram menceritakan bahwa selama kuliah, ia berhasil melakukan lima publikasi. Yang mana dua di antaranya merupakan jurnal terindeks Scopus dan tiga lainnya merupakan prosiding seminar. Dalam jurnalnya, ia cenderung mengangkat soal teknologi proses di industri pangan. Tidak heran, Bram memilih topik disertasi sejenis yang bertajuk Degradasi Struktur Pati Singkong dengan Metode High Intensity Energy Method untuk Aplikasi pada Industri Pangan

Merampungkan disertasinya, Bram mendapat dukungan dari dua dosen promotor yakni  Dr Ir Sumarno MEng dan Juwari ST MEng PhD. Kedua promotor tersebut sukses membantu Bram dalam memperjuangkan jalannya menuntaskan program PMDSU yang ia ambil. “Berkat keduanya, saya mampu mengatasi keterbatasan yang saya miliki sehingga mampu meraih doktor di usia muda,” ungkap doktor kelahiran 1993 ini.

Tidak sekadar itu, berkat dosen promotornya, Bram berhasil mengikuti program exchange Sakura Science Program di Nagoya University, Jepang awal 2020 lalu. Sepekan di sana, wisudawan ini berkesempatan mencicipi teknologi di kampus itu dengan melakukan beberapa eksperimen. “Meskipun tidak sempat melakukan penelitian lebih lanjut, exchange yang saya lakukan berhasil menambah pengalaman berharga saya sebagai mahasiswa,” sebutnya.

Potret Bramantyo Airlangga saat melakukan eksperimen singkat di Nagoya University, Jepang.

Selama kuliah, pria berkacamata ini aktif mengikuti kajian keilmiahan guna menyokong pendidikan doktornya. Salah satu yang ia ikuti ialah International Solvothermal and Hydrothermal Association Conference 2018 di Sendai, Jepang. Menurutnya, ilmu yang ia dapatkan dari seminar seperti ini memberinya pengalaman berharga. “Sebab, ilmu yang terhimpun jadi satu di ajang seminar seperti itu mampu membuka pikiran dan wawasannya lebih dalam lagi,” tuturnya. 

Lebih dalam lagi, kebiasaan Bram mengikuti seminar ilmiah rupanya rutin ia lakukan sejak menempuh program sarjana di Departemen Teknik Kimia ITS. Ini merupakan wujud antusiasmenya dalam menimba ilmu. Jangan heran, usut punya usut, Bram bercita-cita menjadi seorang dosen. “Hal tersebutlah yang menjadi motivasi terbesar saya dalam menimba ilmu sejauh ini,” terang pemuda asal Jombang tersebut.

Dalam hidupnya, Bramantyo berprinsip bahwa belajar itu harus terus dilakukan sepanjang hayat. Tidak sekadar belajar, namun juga mengerjakannya dengan hati ikhlas dan riang gembira. Ia menganggap bahwa pendidikan ini adalah bagian dari investasi untuk dirinya. “Memang tidak mudah mencapai gelar tersebut, tetapi saya mendapatkan banyak manfaat darinya,” jelas Bram yakin.

Bramantyo Airlangga, wisudawan doktor terbaik predikat cumlaude dari Departemen Teknik Kimia dengan IPK 4.

Pasca meraih gelar doktornya, Bram beranggapan jika tanggungannya menjadi lebih berat. Ia merasa, banyak pengetahuan yang telah ia peroleh harus disampaikan kepada khalayak luas. Tidak sebatas melalui profesi dosen yang akan ia geluti, ia juga bertekad untuk menyalurkan ilmunya lewat jurnal ilmiah yang terindeks Scopus. “Pikiran yang melekat di otak saya ini harus diekspresikan untuk memberikan manfaat bagi orang banyak,” tegasnya penuh semangat.

Terakhir, wisudawan peraih beasiswa Bidikmisi ini berpesan agar mahasiswa ITS pantang menyerah serta berdoa. Sebab, ia yakin jika tiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama. “Jangan pernah ragu untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin serta jangan lupa memohon doa dari orang tua,” pungkas Bram mengakhiri. (*)

Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait