ITS Kampus, ITS News – Laboratorium Integrated Digital Design (iDIG) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dipercaya membuat visualisasi konsep perkiraan tren busana Indonesia satu tahun kedepan dalam perilisan buku hasil riset mode bertajuk Trend Fashion 2021/2022 garapan Indonesia Trend Forecasting (ITF), Kamis (8/4).
Dijelaskan oleh Kepala Laboratorium iDIG, Djoko Kuswanto ST M Biotech, visualisasi yang dibuat mengacu pada hasil riset ITF dalam bidang mode yang dikemas dalam bentuk video, foto, dan sistem pemasaran. “Dalam pembuatannya, ITS berkolaborasi pula dengan asosiasi profesi di bidang mode, yaitu Indonesia Fashion Chamber (IFC),” tuturnya.
Buku yang mengusung tema New Beginning ini, dikatakan Djoko, disusun oleh ITF dalam rangka memberi arahan desain pasca pandemi. Oleh karena itu, menurutnya merupakan suatu kebanggaan bagi Departemen Desain Produk Industri ITS untuk turut berkolaborasi pada kegiatan yang telah rutin diadakan sejak empat tahun terakhir ini.
Bahkan, ia mengungkapkan bahwa buku yang diluncurkan oleh ITF sendiri adalah salah satu bahan pustaka untuk mata kuliah Tren dan Gaya Hidup serta mata kuliah Perancangan di departemennya. “Sehingga melalui keterlibatan dalam riset di dunia desain, saya berharap ITS mampu menjadi salah satu pilar yang mewujudkan ekonomi kreatif Indonesia,” ungkapnya.
Kerjasama Lebih Lanjut
Kolaborasi tentunya tidak berakhir di sini. Djoko menambahkan, Departemen Desain Produk Industri ITS sudah memiliki komitmen kerja sama berikutnya dengan ITF. “Saat ini, kami terlibat di fase awal untuk diskusi dan riset perkiraan tren Indonesia untuk kebutuhan desain produk, desain interior, dan desain komunikasi visual,” ungkap dosen yang juga mengampu mata kuliah Teknik Presentasi tersebut.
Djoko menuturkan, sejumlah teknologi disiapkan ITS untuk menunjang kerja sama tersebut. “Kami menggunakan teknologi pencetak tiga dimensi, digitalisasi berupa butik berbasis virtual reality (VR), dan internet of things (IoT) yang mengatur pangkalan data konsumen,” rincinya.
Dosen yang melanjutkan studi di bidang desain alat kesehatan ini menjelaskan bahwa teknologi pencetak tiga dimensi memungkinkan pihaknya untuk membuat pemodelan secara cepat dan akurat. Selain itu, butik berbasis VR pun dibuat untuk memudahkan para pelaku industri mode untuk memasarkan produknya di tengah pandemi. “Butik berbasis VR dapat digunakan baik oleh desainer premium ataupun penggiat skala UMKM,” terangnya.
Tidak main-main, Djoko mengaku bahwa Laboratorium iDIG juga mengembangkan sistem untuk pemesanan produk mode yang dipasarkan dalam butik VR tersebut. Memanfaatkan internet of things (IoT), sistem ini mampu memasukkan data konsumen, seperti ukuran pakaian, yang dapat diperbarui secara berkala. (*)
Reporter: Difa Khoirunisa
Redaktur: Fatih Izzah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan