Kampus ITS, ITS News – Kecilnya persentase pelamar kerja yang diterima menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan yang sulit ditembus. Melalui webinar yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mirza Rahmansyah membagikan tips melamar kerja di BUMN.
Menurut Alumni Teknik Fisika ITS ini, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah salah satu hal yang wajib dipersiapkan oleh pelamar kerja. Lantaran, IPK merupakan tolak ukur perusahaan dalam melakukan proses seleksi awal. Namun perlu diingat, IPK bukanlah tolak ukur keberhasilan tahapan berikutnya. “Jiwa work leader dan cepat tanggap dalam merespon instruksi dari suatu pekerjaan juga menjadi pertimbangan perusahaan,” ujar pria yang saat ini bekerja di PT Rekayasa Industri.
Selanjutnya, curriculum vitae (CV) juga perlu dipersiapkan dengan baik karena CV merupakan berkas yang cukup krusial. Perusahaan akan menyaring pelamarnya melalui CV sehingga berkas ini perlu disusun semenarik mungkin dan mencantumkan poin-poin penting yang mudah dipahami. “Mahasiswa dapat belajar mulai dari sekarang untuk menyusun CV yang baik, efektif, dan efisien,” tuturnya.
Tak lupa, ia menjelaskan bahwa hard-skill dan soft-skill sangatlah diperhatikan oleh perusahaan. Keahlian pelamar ini bisa diperkuat melalui sertifikat-sertifikat yang didapat dari training, workshop, conference, dan masih banyak lagi. “Sertifikat-sertifikat tersebut menjadi bukti berharga yang dapat menjual skill kita ke perusahaan khususnya BUMN,” terangnya dalam webinar bertajuk Bekal Awal Persiapan Menghadapi Persaingan Perusahaan BUMN ini.
Selain itu, untuk memperbesar peluang kerja, pelamar harus mencari kesempatan melakukan magang di perusahaan-perusahaan BUMN. Selain memiliki pengalaman yang bisa menunjang pekerjaan kedepannya, magang juga bermanfaat untuk memperluas relasi. “Semakin luas relasi maka semakin besar peluang untuk mendapatkan informasi dan kesempatan bekerja di perusahaan yang dituju,” ucap pria asal Surabaya ini dengan mantap.
Memasuki tahapan interview atau wawancara, pelamar wajib tampil dengan penampilan formal terbaiknya. Saat melakukan wawancara, pelamar harus fokus dan memberikan penjelasan to the point yang mudah dimengerti. “Jangan terlalu over confidence namun jangan pesimis, selalu hindari kata mungkin dan tidak tahu,” lanjut pria yang pernah bekerja di PT Honeywell Indonesia ini.
Dalam hal ini, menurut Mirza, usaha untuk mencari tahu dan mengidentifikasi kebutuhan perusahaan perlu dilakukan. Pelamar harus tahu seluk beluk perusahaan dan siap bekerja dibawah tekanan perusahaan tersebut. “Mengenal lebih dalam perusahaan yang dituju akan mempermudah kita saat melakukan interview,” imbuhnya.
Terakhir, pelamar harus menyiapkan diri untuk menjalani tes kesehatan. Mirza menyarankan pelamar untuk menghindari rokok, minuman beralkohol, makanan tidak sehat, serta rajin berolahraga. “Jangan lupa juga untuk berdoa dan meminta restu orang tua agar diberikan kemudahan,” pungkasnya mengakhiri kegiatan pada Sabtu, (17/04) lalu. (*)
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Redaktur: Heny Tri Hendardi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan