Kampus ITS, ITS News – Personal Branding sangat penting untuk mempromosikan keahlian dan keunggulan diri dalam mempersiapkan karier kedepannya. Melihat justru banyak orang belum memaksimalkan personal brand-nya, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan webinar bertajuk How to Brand Yourself: Be the Best Version of You, Sabtu (17/4).
Semua perusahaan pasti berusaha merekrut pekerja terbaik menurut kriterianya. Tak ayal, pelamar pun harus memiliki citra positif agar perusahaan mampu menemukan keunggulan dalam dirinya dibanding kandidat lainnya. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan personal branding untuk mempersiapkan jalan karier kedepannya. Dalam webinar yang menghadirkan Abd. Wahid Wijaya sebagai pembicara ini, dipaparkan lima tips dalam membangun personal brand.
Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mampu mengetahui visi dan misi dari perusahaan yang dituju. Pelamar juga perlu mengetahui seluk-beluk perusahaan mulai dari struktur organisasi hingga budaya di perusahaan yang dituju. “Dengan mengetahui hal-hal tersebut, pelamar bisa tahu posisi yang sesuai dengan kompetensinya di perusahaan tersebut,” terang Alumnus Departemen Teknik Fisika ITS ini.
Tips selanjutnya adalah memperluas pengalaman dan memperdalam keahlian. Menurut Assistant Vice President (ASV) Culture Transformation PT Bank Rakyat Indonesia ini, pelamar yang dianggap menarik ialah yang berpengetahuan luas di banyak bidang namun eksper di bidang tertentu. “Seminimal-minimalnya lulusan harus mempunyai satu keahlian di bidang khusus,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Wahid ini menuturkan perlunya memperbarui Curriculum Vitae (CV). CV akan menstrukturisasi pencapaian diri dan akan memperkuat personal brand. Melalui pencapaian yang terstruktur, pelamar juga mampu mengetahui bidang apa saja yang perlu ditingkatkan pada dirinya. “CV itu tidak perlu mencantumkan banyak data, cukup singkat asalkan nendang,” jelasnya dengan semangat.
Keempat, adalah meningkatkan hard-skill dan soft-skill. Dalam menyusun CV, pelamar juga harus mencocokkan kemampuan apa saja yang dibutuhkan perusahaan. Calon pelamar pun harus bisa mencari organisasi atau kegiatan selama perkuliahan yang sesuai dengan kemampuan yang dicari perusahaan untuk dicantumkan dalam CV.
Terakhir ialah mampu mengelola dan bekerja sama dengan rekan kerja baik junior maupun senior tanpa adanya generation gap untuk menyajikan peforma tim yang maksimal. Pekerja senior biasanya memiliki banyak pengalaman namun pekerja junior memiliki ilmu terbaru. “Yakinilah tidak ada generasi yang lemah, setiap generasi memiliki kekuatannya masing-masing,” tuturnya.
Wahid pun berpesan bahwa dalam membangun personal brand, penting untuk tetap menjadi diri sendiri. Berusaha tetap menjadi versi terbaik dari diri dan bukan sekedar menjadi pribadi yang apa adanya saja. “Be unique, be bold, and be yourself,” tuntas pria yang pernah memenangkan Indonesia Young Business Leaders Award (IYBLA) 2021 kategori functional leader ini. (*)
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Redaktur: Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi