ITS News

Minggu, 17 November 2024
01 Mei 2021, 08:05

Grit, Pilar Sukses Titi Karir Pasca Kampus

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Aziz Agasi, HR Professional selaku salah satu pemateri saat menjelaskan konsep dasar dari kesiapan kerja dan Grit.

Kampus ITS, ITS News Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja bukan hanya tugas mahasiswa, melainkan juga tugas kampus. Oleh karena itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) menggelar webinar yang membahas mengenai Grit, sebuah konsep yang dapat menentukan kesuksesan guna membantu mahasiswanya mempersiapkan diri sebelum lulus, Jumat (16/04).

Gawe ITS bertajuk What Happens After University? yang juga merupakan kolaborasi dengan TEA Production ini mengundang dua narasumber yang keduanya fokus menjelaskan konsep Grit. Yaitu Aziz Agasi, HR Professional dari perusahaan Oil & Energy bernama bp yang berbasis di London, Inggris dan Jose Jimenez selaku Well Engineering Manager TEA Production.

Mengawali materinya, Aziz menjelaskan faktor umum kesiapan kerja mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi adalah kompetensi karir, sosial (social asset) dan psikologis (psychological capital). Lebih lanjut, tiga faktor kesiapan kerja ini didukung oleh konsep Grit atau kegigihan. ”Namun, sangat disayangkan karena seringkali dianggap sepele oleh mahasiswa,” celetuknya.

Dalam kesiapan kerja, Konsep Grit sendiri menurut Aziz merupakan suatu sikap manusia untuk tidak mudah menyerah atau memiliki daya juang yang tinggi untuk bertahan hidup, terutama bagi mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi. Grit menjadikan individu dengan konsistensi minat yang tidak mudah goyah dalam setiap waktu apapun tantangan atau hambatan yang dihadapi.

Grit sendiri terbagi menjadi empat komponen utama yaitu passion, resilience, determination, dan focus. Menurut Aziz, keempat komponen ini merupakan ciri khas untuk membantu seseorang mengubah persepsi bahwa penentu keberhasilan dalam dunia kerja bukan hanya dari kecerdasan.

Pemaparan materi rekomendasi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang baru lulus dari instansi pendidikan

Alumnus Teknik Kimia ITS tersebut mengklaim bahwa seseorang yang memiliki Grit akan paham mengenai bagaimana cara mengaplikasikan passion dalam setiap kinerja. Selain itu, fokus akan tujuan hidup setelah lulus perguruan tinggi dengan melakukan aktivitas penting. Fokus dan mindful di setiap hal yang akan dilakukan mulai dari awal belajar dari perguruan tinggi.

“Dengan Grit kalian dapat tetap bertahan, karena yang sukses adalah mereka yang bertahan sampai akhir,” tegasnya.

Di samping itu, pemateri kedua menambahkan bahwa Grit tidak bisa dilepaskan dari pola pikir atau mindset. Seseorang yang percaya dapat mengembangkan kemampuan, potensi, dan kepintarannya dalam dia kerja, dipercaya mereka akan lebih tekun dan fokus hingga bisa disebut memiliki growth mindset.

Jose Jimenez saat memaparkan highlights dan pokok utama Grit untuk mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Jose juga menambahkan bahwa Grit dapat ditumbuhkan dengan growth mindset dengan memupuk dan terus fokus berlatih hingga mencapai tujuan (sense of purpose) dalam dunia kerja yang akan dilakukan. Setelah tercapai, tetap bertahan meskipun ragu atau dalam keadaan sulit “Ingat, tetap jadilah individu yang bertumbuh dan kembangkan pola pikir yang memiliki value,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kunci dari keberhasilan dalam mengimplementasikan konsep tersebut adalah dengan menemukan titik keseimbangan antara Grit dan growth mindset. Terkadang Grit dan growth mindset yang tinggi membuat individu gagal melihat gambaran yang lebih besar atau terjebak pada satu titik tujuan yang terjadi saat ini bukan gambaran besar dalam hidup.

Terakhir, Jose berharap dengan memiliki ketiga modal utama yang didukung dengan konsep Grit ini akan memudahkan mahasiswa untuk bersaing dan memiliki nilai lebih di dunia kerja. “Konsep ini akan masuk akal karena seseorang tidak akan mencapai puncak gunung tanpa mendaki bukitnya terlebih dahulu,” pungkasnya. (*)

Reporter : Fauzan Fakhrizal Azmi
Redaktur : Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi

Berita Terkait